Rabu, 25 April 2012

Membela Tuhan (Review film Wrath of The Titans)

Alasan utama saya menonton film ini hanya karena melihat harga tiket nonton film 3D di blitz sama dengan harga nonton film regular di 21 lampung (yang kalah jauh secara kualitas). Setelah film baru berjalan beberapa menit, saya baru tersadar bahwa film ini adalah sequel film Clash of the titans. Film ini melanjutkan cerita tentang kehidupan Parseus (Sam worrington) manusia setengah dewa, dalm artian sesungguhnya, bapaknya Dewa zeus, dan ibunya seorang manusia. 10 Tahun setelah mengalahkan kraken (film pertama), Perseus yang memilih mananggalkan atribut kedewaanya  dan menjalani hidup seperti nelayan pada umumnya . Sang istri meninggal meninggalkan seorang anak Heleus.

Berbagai monster Tartarus
Suatu malam Perseus didatangi Zeus (Liam neeson) yang lagi galau (kalo galau twitteran aja, gak usah sampai jauh-jauh main kebumi). Manusia makin meninggalkan Tuhannya, sudah jauh berkurang orang – orang yang menyembah dewa, menyebabkan kekuatan dewa bekurang. Berkurangnya kekuatan para dewa ini akan mengurangi kekuatan tembok neraka Tartarus yang selama ini dijadikan tempat mengurung berbagai monster. Perserus yang menempati janjinya untuk tidak lagi ikut campur dengan urusan dewa, menolak permintaan Zeus untuk memperbaiki “akhirat”.
Zeus: You will learn someday that being half human, makes you stronger than a god
Selanjutnya terjadilan kudeta di “akhirat”, Hades (Ralp fienes) dibantu putra Zeus yang lain Ares, dewa perang (Edgar Ramirez), membunuh dewa lautan Poseidon (Danny Houston) dan memenjarakan Zeus. Mereka berdua menyedot kekuatan Zeus untuk membangunkan monster yang terkuat Kronos, lalu melepaskan semua monster dalam Tartarus. 

Perseus & Andromeda
Kejadian ini memaksa Perseus turun tangan, dibantu dengan manusia setengah dewa lainnya Agenor (Toby kebbel), dan seorang ratu Andromeda (rosamund pike) terjadilah rangkaian aksi petalangan menuju “akhirat” dan melawan berbagai monster. …endingnya? Tidak terlalu penting, yang pasti film ini menghibur bagi para pecinta film mitologi yunani, tidak termasuk saya.

Film ini memang tidak dikhususkan tampil 3D, sehingga lumayan sia-sia membayar lebih mahal untuk film ini, Sam worrington memang tak pernah tampil mengecewakan, tetapi karakter Perseus, bagiku sangat “mengganggu” karakter perseus seperti karakter protagonis sinetron Indonesia. Saya juga tidak bisa membedakan yang mana Zeus yang mana Hades (Liam neeson mirip dengan Ralp fienes). Visual effect di film ini sebenarnya tampil megah, lagi – lagi akan mubazir jika tidak didukung kekuatan cerita.

Yang mana Zeus yang mana Hades?
Yang unik dari film ini, adalah cerita yang diangkat, tentang “Tuhan” yang takuta kehilangan kekuatan, jika tidak ada yang membela dan memujanya. Cukup untuk jadi sindiran yang mengena untuk orang-orang yang sering mengklaim sebagai Pembela Tuhan!
Nilai : 2 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar