Sabtu, 22 September 2012

Menonton video games di bioskop (Review film Resident Evil 4; Retirbution)

Are you ready for play ?
Film dibuka dengan sebuah adegan penyerangan sebuah kapal oleh pesawat tempur milik Umbrella corp. adegan yang seharusnya berdurasi 1-2 menit itu menjadi jauh lebih berkesan saat disajikan secara slow motionrewind dengan detil yang sangat mengagumkan. Kemudian kita diperkenalkan sebuah dunia alternatif yang merupakan sebuah simulator sebuah kota yang berisi kloningan pegawai Umbrella corp dan diserang zombie. Di dunia alternatif itu, jagoan kita Alice (Milla jovovich) adalah seorang ibu dengan satu putri bernama Becky (Aryana engineer). Kemudia dalam waktu kurang dari 30 menit kita disadarkan bahwa teknologi 3D telah membawa film action dan thriller pada level baru yang sukses membuat saya terkaget-kaget hingga nyaris terjungkal dari tempat duduk.

Dan saya pun kalah macho dengannya
Formula yang sama terus dibawa sepanjang film dimana Alice ditemani Ada wong (li bingbing) dan pasukan bayaran yang menjemput mereka harus melalui  ruangan simulator kota Jepang, New york, Moskow yang  terletak di bawah laut yang membeku. Kota-kota simulator itu berisi zombie yang telah berevolusi menjadi beragam monster. Tidak hanya monster, Alice dkk juga harus menghindari kejaran jagoan keamanan Umbrella corp Jill Valentine (Sienna gulroy),dan Rain (Michael rodriguez) yang bisa berubah menjadi "moster" tak terkalahkan.

Ceritanya? tak penting, anda main video games juga tak perlu cerita menarik khan? cukup dengan musuh yang berat dan banyak, puluhan adegan aksi yang seru, jagoan yang keren, dan gambar & sound menawan dalam balutan 3D. Entah mengapa melihat aksi 4 jagoan wanita di sepanjang film ini membuat saya berfikiran tentang proyek film The Expendables versi cewek.

Nilai : 2 dari nilai max 5

Jumat, 21 September 2012

Hubungan unik Ayah - Anak (Review film Beginners)

Oliver-Hal-Anna
Oliver (Ewan McGregor) adalah seorang designer muda yang hidup kesepian. Sehari-hari dia hanya ditemani oleh seekor anjingnya yang posesif. Teman- teman di kantor merasa Oliver memerlukan seorang teman wanita, dan mengajak Oliver mendatangi sebuah pest. Di pesta tersebut Oliver berkenalan dengan Anna (Melanie Laurent), seorang aktris Perancis. Hubungan Oliver dan Anna pun berlanjut. Dengan Anna, Oliver seakan punya tempat untuk mencurahkan kisah hidupnya tentang bagaimana orang tua nya sangat berpengaruh dalam perkembangannya.
Oliver: I've always wanted to have a phone call with somebody who doesn't talk.
Cerita film The Beginners, menceritakan hubungan Oliver dan Anna diselingi setting flash back (atau sebaliknya ya?*hammer) hubungan Oliver dan ayahnya yang gay (Christopher plummer) & ibunya yang independent (Mary page keller) di masa lalu. Ayah Oliver, bernama Hal menyatakan dirinya gay didepan oliver, beberapa waktu setelah ibu Oliver wafat. Setelah pengakuannya ini, Hal lalu mencari jati dirinya sebagai gay, memiliki hubungan dengan seorang pria yang seusia Olive, bernama Andy (Goran vinsjic) juga masuk dalam organisasi & pergerakan kaum gay. Disini mau tak mau Oliver pun turut memasuki komunitas gay.  Hingga sang ayah harus berjuang melawan kanker prostat stadium akhir.

Oscar untuk plummer
Film beginners ini adalah sebuah cuplikan kehidupan manusia yang sangat unik. Bagimana seorang Oliver yang harus menerima ayahnya menderita kanker, dan juga “pacar sang ayah” yang hampir seusia Oliver. Disini kita seperti diajak melihat dalam diri Oliver yang introvet seperti menemukan “penyaluran” curahan hidupnya saat bertemu Anna. Karakter-karakter uniklah yang menghidupkan film yang disutradarai & ditulis oleh Mike mills. Banyak yang terpukau dengan film ini, tetapi tidak bagi saya yang merasa kesulitan menikmati film ini.
Nilai : 1 dari max 5.






Minggu, 09 September 2012

Anda pikir anda tahu cerita film Cabin in the wood?


Untuk anda yang belum melihat film Cabin in the wood, saya sarankan untuk tidak membaca review film ini jika anda berniat mendapatkan sensasi menonton yang lebih seru.

5 orang mahasiswa, Dana polk (Kristen Connolly), Holden Mc Crea(Jesse williams), Martiy mikalski (Fran kranz), si blonde Jules louden (Anna Hutchison) & pacarnya si atlet Curt Vaughan (Chris hermsworth), berlibur di sebuah rumah kecil milik sepupu curt di tengah hutan. Tak disangka rumah kecil ini menyimpan banyak misteri mulai dari keberadaan “ruang interogasi”, kamar penyiksaan, dengan sebuah buku misterius. Sebenarnya mereka sendiri juga sudah mulai merasakan keanehan perubahan sikap diantara mereka. Hingga sebuah buku misterius membangkitkan zombie dan monster – monster di sana. Alhasil 5 remaja ini pontang panting menghadapi segerombolan pembunuh haus darah mulai dari zombie, (mirip) Freddie kruger, (mirip) Jason, dan (mirip) pembunuh-pembunuh dari film thriller lainnya. Bisa ditebak jalan ceritanya? 

Sekilas ceritanya memang terlihat klise, tentang 5 remaja yang terbunuh satu persatu oleh monster haus darah. Bedanya mungkin pembunuhnya lebih lengkap, plus kehidupan mereka dibuat ala film the Truman show. Pararel dengan kisah horror 5 remaja ini, diceritakan hiruk pikuk suatu tim menjalankan sebuah operasi mengawasi 5 remaja ini, sambil mengirimkan monster-monster, menyebarkan gas beracun yang mempengaruhi hormon, hingga menjaga mereka tetap ada di dalam hutan itu. Hingga sebuah kesalahan kecil dilakukan, dan bencana itu terjadi. Yang pasti di ending film saya hanya bisa melongo seraya berucap : “What the hell is that?”

Jika film ini diibaratkan sebuah hubungan sexual, maka film Cabin in the woods adalah jenis sex yang menghasilkan orgasme G spot (hahahaha kok aku jadi sok tahu banget sih soal ini). Film ini memberikan pemanasan yang membawa kita merasakan orgasme-orgasme kecil dan mengiring kita menuju orgasme utamanya. Setiap merasakan satu orgasme, dan merasa bahwa sajian utama telah diberikan, film ini malah memberikan sentuhan lain yang lebih bersensasi & menghasilkan orgasme yang berbeda dan bisa dikata lebih dahsyat (tapi kadang agak lebay juga).

Pujian layak diberikan untuk duet Drew goddard & Josh wheddon (yang juga berduet menghasilkan serial Buffy; the vampire slayer) sebagai sutradara, penulis scenario, & produser yang menghasilkan tim yang bisa menghasilkan cerita yang tak tertebak. Untuk cast? Tak buruk , tetapi film ini sepertinya hanya berkonsentrasi pada alur. Cukup segar saat Sigourney weaver muncul di akhir cerita, menambah deretan kejutan manis pada film ini Bisa dikatakan Film Cabin in the wood adalah salah satu film horror thriller terbaik satu decade ini.

Nilai : 3.5 dari nilai max 5.

Sebuat Potret keluarga Iran (Review A separation)

Simin & Nader
Film-film Iran yang terkenal di dunia Internasional biasanya selalu berkutat pada masalah “pemberontakan” atas kungkungan kebebasan menyampaikan pendapatan di negaranya. Walau penyampaian sebuah ide dibatasi dengan ketat, para pekerja film di Iran tak kehabisan akal menyampaikan ide-ide nyelenehnya secara terselubung. Karena itulah, film – film Iran terkenal dengan gaya bercerita yang unik, & sinematografi yang indah, Begitu juga seperti yang disampaikan di film ini. 

Cerita dibuka di sebuah pengadilan, saat Simin (Leila hatami) menggungat cerai suaminya Nader (Peyman Maadi), karena sang suami menolak keinginan Simin untuk pindah keluar negeri demi kehidupan yang lebih baik untuk putri mereka Termeh (Sarinah farhadi). Nader menolak gugatan cerai istrinya karena dirinya masih ingin tinggal dan merawat sang ayah yang telah tua & menderita alzhaimer.  Sang hakim (yang tak pernah terlihat wajahnya) pun menolak gugatan cerai Simin. Bercampur kesal, Simin meninggalkan suami & putrinya untuk tinggal bersama orang tuanya.

Razieh & putrinya
Atas rekomendasi Simin & teman mereka, Nader mempekerjakan Razieh (Sareh bayat) untuk mengurus ayah & rumahnya. Razieh (yang kemudian diketahui sedang hamil) bekerja di apartemen Nader ditemani putri kecilnya. Di hari pertama bekerja dia sudah dihadapkan pada masalah yang mengusik imannya, kerena harus membersihkan pria tua yang bukan muhrimnya. Atas usul seorang guru spiritualnya, Razieh memutuskan untuk berhenti & berjanji sang suami Houdjat (Shahab hoseini) yang akan menggantikannya.

Entah mengapa Razieh masih tetap kembali ke rumah itu bersama putrinya. Hingga suatu saat Nader menemukan ayahnya tergeletak di lantai dengan satu tangan terikat. Nader pun memecat & menuduh Razieh telah mencelakai ayahnya & mencuri uang. Keesokan harinya Razieh yang merasa tidak bersalah tetap kembali ke apartemen Nader sehingga memicu sebuah pertengkaran. Nader yang sedang emosi membanting tubuh Razieh ke tangga.

Hari berikutnya Simin meminta Nader menemuinya, untuk mengabarkan berita Razieh yang mengalami keguguran. Simin mencurigai sang suami bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Nader bersikukuh tak bersalah karena tak mengetahu Razieh hamil. Suasana makin diperkeruh saat suami Razieh, Obath mengaku tak tahu istrinya berkerja untuk Nader. Konflik antar keluarga ini pun akhirnya masuk ke ranah hukum. Di sini lagi – lagi kita akan diperkenalkan bagaimana pengadilan Iran berjalan. Film berubah menjadi sebuah drama investigasi, mengungkap bahwa ada cerita lain dari dibalik peristiwa (halah, kayak tagline talkshow TV. ;-p). Hinggasebuah sumpah dibawah Al-Quran membuka suatu kebohongan (juga sebenarnya menutup kebohongan lain).

Di film “A Separation”, kita tidak diajak membahas politik. Film ini tak pernah berkisah alasan Simin ke luar negeri. Film ini juga tidak mengajak kita menjudge sistem pegadilan di negeri itu, walau kekakuan hukum (tidak hanya di Iran) membuat segalanya jadi lebih rumit & frustasi. Film ini murni bercerita kehidupan sehari – hari keluarga di Iran. Cerita tentang keluarga kelas menengah juga kelas bawah Iran. Dengan cerita & konflik “biasa” film ini berhasil membuat kita dekat & melahirkan simpati dengan para karakter film ini.

Saya tertarik dengan karakter Simin, wanita muslim moderat dan Razieh wanita muslim tradisional Iran. Karakter Simin & Razieh mengingatkan bahwa Iran dulu pernah menjadi salah satu negara dengan gerakan emasipasi wanita yang cukup kuat. Film ini bercerita bahwa tanpa Simin & Razieh, suami-suami mereka (Nader & Houdjat) hanyalah pria-pria yang frustasi.

Asghar farhadi
Dengan ekspetasi tinggi, saya justru masih terpukau dengan film ini, walau sepi music & sinematografi indah ala film Children of heaven. Film “A Separation” juga telah berhasil membuat sejarah sebagai film pertama yang meraih 3 golden bear utama di Festival Film Berlin, serta membawa Iran merebut oscar pertamanya. Walau mengharumkan nama Iran di kancah film Internasional, Iran sempat menahan film ini saat sang sutradara & penulis skenario Asghar farhadi berbicara penahanan teman-teman sejawatnya di dunia film oleh pemerintah.

Nilai : 4 dari nilai max 5