Sabtu, 12 Juli 2014

How To Train Your Dragon 2; Episode Baru Si Penakluk Naga

Bagi saya sebenarnya film "How To Train Your Dragon" adalah bukan film yang spesial, bahkan saya sedikit terkejut, ketika film ini masuk nominasi "Best Animated features" Oscar 2011. Film ini tampil sederhana, tak berusaha untuk menjadi kompleks, tapi memang menghibur. Lalu ketika film ini laris dari segi finansial, project sekuel pun digulirkan. Dengan cerita awal yang menurut saya punya ruang terbatas,maka sekuel film ini akan hadir mengada-ada untuk bisa melanjutkan cerita atau harus tampil "lebih" dari sekedar film anak-anak. Rupanya How to train your dragon mengambil pilihan kedua.

Film "How To Train Your Dragon 2" mengambil setting waktu 5 tahun setelah film pertama. anak-anak Bangsa Viking di Desa Berk di film pertama telah tumbuh menjadi remaja. Tokoh utama dari film pertama sudah menjadi seorang remaja, Hiccup (Jay baruchel) yang melanjutkan kisah asmaranya bersama Astrid.

Desa Berk berubah, dari masyarakat pemburu naga menjadi "pawang naga". Film dibuka dengan mengajak kita para penonton untuk menikmati asyiknya terbang dengan berbagai manuver dalam permainan mengumpulkan domba-domba yang ditangkap dari naga -sekilas mengingatkan kita akan permainan quidditch dari film Harry Potter-. 

Ketika anda bisa mengendarai naga, dunia menjadi sangat tak terbatas, dan di saat dunia menjadi tak terbatas akankah kita hanya berdiam di satu tempat?  Tetapi ketika dunia menjadi sangat tak terbatas, kita makin punya banyak pilihan dalam hidup, dan semakin banyak pilihan dalam hidup, semakin kita merasa tak tahu apa yang kita mau. Itulah yang dirasakan Hiccup, alih-alih untuk menjelajahi daerah-daerah baru bersama Toothless naganya, Hiccup sebenarnya lari dari konflik dengan sang ayah, Stoick (Gerard butler) yang menginginkan putra semata wayangnya mulai belajar memimpin desanya.

Dalam petualangannya menjelajah daerah baru, Hiccup berjumpa dengan seorang pemburu naga bernama Eret (Kit harington). Dia dan kawanan bajak lautnya bertugas mengumpulkan naga untuk diserahkan ke master naga bernama Drago bludvist (Djimon Honsou) yang punya cita-cita menaklukan seluruh naga di dunia. Hiccup memberikan peringatan ke penduduk Desa Berk, lagi-lagi dia berkonflik dengan sang Ayah. Hiccup berkeinginan untuk berhadapan langsung dengan Drago, sedangkan sang Ayah memberikan perintah untuk bersembunyi.

Kalimat pertama Stoick saat bertemu istrinya
Lalu Hiccup (kemudian diikuti teman-temannya) berupaya mencari Drago sendiri. Di tengah perjalanan dia berjumpa seorang master naga lainnya bernama Valka (Cate blanchet) yang merupakan ibu kandung Hiccup yang mereka sangka telah meninggal. Valka merupakan penjaga seekor Naga Alpha, raja dari raja naga berukuran raksasa yang bisa mempengaruhi naga-naga lainnya dan menyemburkan es bukan api.

Lalu pertemuan kembali keluarga kecil Valka-Stoick-Hiccup terjadi di tengah pertempuran dahsyat 2 naga Alpha milik Valka dan Drago.

How to train your dragon 2 tampil mengejutkan, film ini masih tampil mengasyikkan ala seri pertamanya dengan pengembangan cerita lebih dewasa. Film ini salah satu dari sedikit sekuel yang mampu mengembangkan diri dari ide cerita awalnya. Konflik ayah-anak antara Hiccup-Stoick tersaji rapi dan lebih dewasa dibanding film awalnya, lalu masuknya karakter si ibu, Valka menyempurnakannya. Keasyikan dari film pertamanya hadir lebih berlipat-lipat. How to train your dragon 2 mampu memenuhi fantasi kita untuk merasakan serunya terbang bersama naga. Hubungan antara anak-anak desa Berk pun juga makin terasa lebih mengingit komedinya. Dengan berbagai modal ini, sepertinya How to train your dragon 2, tak kesulitan untuk melengang lagi ke nominasi best animated features oscar 2015.

Terakhir, Jangan lewatkan untuk menyaksikan film ini dalam bentuk 3D apalagi dalam versi 4DX

Nilai 3.5/5

Rabu, 02 Juli 2014

Selamat Pagi Malam; Mentertawakan Kehidupan Jakartans

Kita sudah menikmati sekilas seksinya malam Kota Jakarta melalui film Jakarta undercover. Kita juga pernah menikmati keheningan malam jalanan Kota Jakarta yang eksotik melalui film Lovely Man.  Kali ini kehidupan malam Kota Jakarta kembali dihadirkan  melalui film yang ditulis, disutradarai, dan diedit oleh Lucky Kuswandi berjudul Selamat Pagi Malam. Lucky menceritakan keunikan kehidupan malam Jakarta dari perjalanan 3 wanita, yaitu : Gia (Adini wirasti), Indri (Ina pangabean) dan Ci surya (Dayu wijanto), yang dihadirkan secara paralel walau tidak berhubungan secara langsung. 
  
Gia dan Naomi
Gia, wanita independen berusia 32 tahun. Dia memutuskan meninggalkan New York untuk kembali ke Jakarta. Di awal kepindahannya, Gia mengalami shock culture saat berhadapan dengan keluarganya, dengan pertanyaan umum “Kapan kawin?”, nyinyiran gaya hidup single Gia, dan banyak lainnya walau sebenarnya si komentator tidak benar-benar peduli dengan orang yang dikomentarinya. 
  
Sebenarnya alasan utama Gia pulang demi agar bisa bertemu dengan seseorang yang dicintainya, Naomi (Marissa anita). Sayangnya Gia menemukan Naomi yang berbeda dari yang ia kenal di New York. Naomi sekarang adalah Naomi penduduk Jakarta yang merasa perlu punya telepon genggam lebih dari satu, yang merasa harus bergaul dengan orang-orang narsis yang sibuk dengan gadgednya walau duduk bertatap muka, yang memilih untuk menggunakan mobil pribadi dari pada berjalan di trotoar untuk melewati malam (karena memang Jakarta tidak memilikinya). Hingga Gia pun mengajak Naomi untuk menikmati malam Jakarta layaknya kota New York dengan menyusuri gang-gang kecil dengan berjalan kaki dan mencoba menggali memori mereka bedua.
  
Indri
Indri, adalah seorang petugas fitness center yang terpukau akan glamournya kehidupan warga kelas menengah Jakarta. Indri adalah gambaran dari jutaan orang Jakarta yang rela melakukan apapun demi agar bisa memiliki gaya hidup yang mengikuti trend. Indri berencana untuk menghabiskan malam ulang tahunnya seperti layaknya warga kelas menengah Jakarta. Dia mencuri sepatu, membeli tas belanja (walau kosong), makan di tempat mewah, dan menutupnya dengan berkencan dengan pria berbadan sempurna yang baru dia kenal dari chat online. 

Sayangnya indri tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Di saat terakhir malam ulang tahunnya berakhir, Jalanan Jakarta membuatnya menemui pria yang bisa membuatnya untuk menjadi diri sendiri.
  
Ci Surya, adalah seorang wanita pengusaha, Dia merasa kesepian saat sang suami meninggal dunia. Kesepian Ci Surya berubah menjadi kegalauan saat dia menemukan nama wanita, dengan nomor telepon di salah satu baju mendiang suaminya. Ci Surya memutuskan untuk mencari tahu siapa Sofia (Dira Sugandi), nama wanita yang tertulis di dalam baju suaminya. Hasil pencariannya membuatnya harus mencicipi kehidupan klab malam kelas bawah. Tak hanya bisa bertemu Sofia, Ci Surya mengetahui bahwa suami Sofia adalah seorang gigolo. Hal ini membuat Ci Surya mendapat ide untuk melakukan balas dendam atas yang pernah mendiang suaminya lakukan.
  
Lalu kisah perjalanan Gia, Indri, dan Ci Surya malam itu berakhir di sebuah hotel kelas melati bernama lone star. Sebuah hotel yang dikamarnya dilengkapi kitab suci tetapi disewakan short time untuk para tamu untuk melepaskan nafsu birahinya. Di hotel itu ketiga wanita itu melepaskan cinta, hasrat, dan dendam yang menyelimuti mereka.
  
Lucky kuswandi menghadirkan realita keseharian orang Jakarta dan menamparnya dengan indah. Simak saat Tante Gia (Mak gondut) menceramai Gia dengan berbagai nasehat lalu beberapa menit kemudian, dia tenggelam dengan gadgednya. Simak pula bagaimana rekan Indri rela menjadi gigolo demi bisa memiliki gaya hidup orang kelas menengah, atau bagaimana teman keAgamaan Ci Surya yang membawa Agama laksana sebuah ritual belaka, atau bagaimana sebuah Negara religius bisa menjadi Negara dengan korupsi tertinggi. Semua kritik hadir indah, tajam, nakal dan manis yang membuat kita yang terkena kritik tersenyum hingga tergelak. Yang unik, kritik-kritik ini hadir dari seseorang yang seharusnya mendapat cap pendosa menurut masyarakat kita sehingga membuat kritik hadir tanpa ada kesan menghakimi.
   
Film selamat pagi malam hadir dengan gambar-gambar wajah Jakarta yang romantis, syahdu. Ending film ini makin menguatkan karakternya melalui suara powerful Dira Sugandi yang menyanyikan lagu pergi untuk kembali

Nilai 3/5