Minggu, 30 Oktober 2011

Review Film Pengabdi Setan

Sebagian besar orang setuju film Horor Indonesia yang menjadi biang keladi film Indonesia menjadi dipandang sebelah mata oleh penontonnya. Padahal Indonesia punya karakter horror yang bisa dijual tapi masa sih gak ada yang bisa mengelolanya?. Kita punya film pintu terlarang yang merajai festival film horror eropa – asia, bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari 10 film horror asia terbaik. Dan satu film lagi yang lagi banyak diperbincangkan adalah film pengabdi setan, film ini ternyata lagi hangat dibicarakan di eropa (walaupun hanya sebatas film kelas B), dan disebut-sebut sebagai film horror terbaik Indonesia. Dan aku pun penasaran untuk menontonnya.     

Film Pengabdi setan yang disutradarai oleh Siswono Gautama putra bercerita tentang satu keluarga kaya yang ditinggal mati ibu mereka. Sepeninggal ibu mereka, baik tommy maupun kakaknya Rita Melihat kedatangan sosok - sosok hantu di rumahnya, terlebih saat mereka kedatangan pembantu baru. Mengatasi ini si Tommy belajar ke ilmu hitam, dan Rita sibuk mencari dukun, sedangkan si ayah sibuk dengan pekerjaanya. Singkat kata,  Ayat kursi pun mengakhiri segala terror.  

Konon film ini yang mempelopori horror dengan latar belakang agama Islam, dan formula keberhasilan film ini di pakai di banyak film horror Indonesia bahkan hingga kini. Formula ini diprotes beberapa penonton barat, yang merasa heran bagaimana bisa sesosok monster langsung terbakar hanya karena teriakan Allahu Akbar, atau sebuah bacaan berbahasa arab. Film ini merupakan remake dari film horror barat berjudul phantasm (CMIIW) tapi semua setuju si sutradara film ini punya orisinalitas sendiri, dan tidak menjiplak utuh film aslinya.     
Film ini berhasil membangun situasi kengerian dari segi suasana,music, karakter, dan cast. Beberapa scene memang masih tidak bisa diterima dan tidak kontinyu  (mungkin factor ZAMAN, saat itu baru tahun 1980)  tapi secara utuh jalan cerita film ini terlihat lebih modern dari banyak film horor saat ini. Lihat saja adegan saat si kakak didatangi pacarnya, dimana diawali dengan dentingan piano yang sering  dimainkan si pacar, atau tarikan nafas si penjaga kebun yang sudah buat ngeri duluan … dan menurutku walau bukan film horror terbaik Indonesia film ini bisa jadi film horror Indonesia terseram, bahkan lebih seram dibanding film pocong 2 maupun jaelangkung (Nilai 3 dari 5)

Jumat, 28 Oktober 2011

If tomorrow never comes

Dunia dikejutkan dengan tewasnya mantan penguasa Libya selama42 tahun, Muammar Gaddafi 20 oktober lalu dengan cara yang kontroversi. Sebagian memuji pembunuhan ini sebagai suatu prestasi, sebagian lagi menghujat aksi pembunuhan ini.  Bagiku ini adalah ironi, Gaddafi terguling dengan peran yang sama dengan pemerintahan otoriter yang dia gulingkan. …… Sebentar – anda boleh tidak setuju dengan pendapat saya ini.
Memang sulit menilai orang yang jauh, apalagi cuma teramati dari media saja. Gadhafi seakan meninggalkan 2 kesan kepribadian yang bertolak belakang sebagian memuji kebaikannya, keberaniannya dalam melawan dominasi barat, hingga sosok revolusioner. Tapi, tak sedikit juga yang mengenangnya sebagai seorang otoriter yang kejam terhadap semua lawan politiknya. Dunia pun mengartikan ganda kepergiannya, sebagai hilangnya satu otoriter dari muka bumi ini dan hilangnya penyeimbang dunia barat. Kita hanya bisa menunggu waktu untuk menjawab.

3 hari setelah itu,pada 23 oktober lalu kecelakaan terjadi di sirkuit MotoGP Malaysia, merenggut nyawa Marco simoncelli. Dunia lalu mengartikan kepergian mantan juara kelas 250 cc ini sebagai kehilangan yang teramat sangat potensi hiburan dari arena balap motor.

Lalu bagaimana jika kita meninggal sekarang juga. Seperti apa kita akan dikenang?
Akankah kita dikenal sebagai seorang pemimpi?, pejuang?, pahlawan? pecundang? aneh? Eksentrik?  atau tak ada yang merasa kehilangan dan sebentar dunia akan melupakan anda?

Lalu kematian anda akan merubah apa? Minimal jangan sampai kematian anda membawa perubahan besar dalam kegagalan anak anda dalam menempuh cita-citanya karena alasan biaya, untuk ini anda perlu asuransi…..*sampai disini aku sudah ok khan jadi sales asuransi? ……

atau iyaaaa bolehlah kalian menyebut "seperti apa kita akan dikenang"  itu tak penting, menyiapkan kehidupan setelah mati itu jauh lebih penting.

Aku mengenal beberapa teman yang berani menantang bahaya melakukan aksi bodoh di jalanan dengan mempertaruhkan keselamatan hingga nyawa mereka,  ketika ditanya gak takut mati ? mereka hanya menjawab dengan tertawa terbahak sambil berkata : “takut mati?... kalaupun mati, setidaknya kita akan dikenal sebagai LELAKI” ….. duh mungkin dia baru operasi ganti kelamin sehingga berani melakukan tindakan gila demi ingin dikenang sebagai lelaki.