Sabtu, 01 Juni 2013

Laura & Marsha ; Kisah Para Pejalan

Diceritakan 2 orang sahabat Laura & Marsha yang melakukan perjalanan ke Eropa. Marsha (Adini wirasti) seorang wanita single, yang ingin pergi ke Eropa, untuk merayakan kepergian ibunya. Marsha yang juga penulis buku traveler ini membujuk sahabatnya Laura, untuk menemaninya pergi ke Eropa. Laura (Prisia nasution) adalah ibu seorang anak yang ditinggal pergi suaminya. Dia tak tahu kemana suaminya pergi, kecuali sepucuk kartu pos yang dikirimkan dari Verona. Awalnya dia menolak ajakan Marsha, tetapi sebuah kecelakaan membuatnya sadar, tidak ada waktu untuk menunda kepergiannya ke Eropa.
   
Laura yang bersifat kaku pada jadwal perjalanan yang disusun bersama, bertolak belakang dengan Marsha yang cenderung free spirit, dan ingin mencoba apapun yang dilihatnya. Marsha yang menikmati setiap langkah, berbeda dengan Laura yang selalu mengkhawatirkan apapun, membuat keduanya sering berselisih pendapat. Hmm… saya beri tips ya: pergi traveling berdua itu menyenangkan, tetapi pergi traveling bersama orang yang punya tujuan dan gaya traveling yang jauh berbeda (walaupun itu sahabat) itu namanya  penyiksaan. Jika alasannya kamu memerlukan teman sharing biaya perjalanan, setidaknya kalian tak perlu kemana – mana pergi bersama-sama. Pilih titik point dan waktu  untuk bertemu, dan jalan – jalanlah masing - masing tanpa perlu saling memaksakan tujuan satu sama lainnya.
   
Laura makin frustasi melihat kelakuan Marsha yang makin seenaknya sendiri, Marsha menghabiskan semua uangnya untuk membeli cincin, memberi tumpangan kepada pria asing yang justru membuat mereka tersasar. Puncaknya, Laura & Marsha kehilangan segalanya. Mereka hidup di tempat asing tanpa punya kendaraan, uang, bahkan paspor. Mereka makan dengan mencuri, dan tidur di bangunan kosong. Keadaan sulit, menyulut emosi mereka berdua hingga terjadi pertengkaran yang membuka agenda rahasia tujuan perjalanan mereka.
  
Sebagai film perjalanan, Laura & Marsha lebih berhasil membidik orang – orang yang mereka temui selama perjalanan dan kebiasaaannya dari pada menghadirkan sebuah landscape yang indah. Pesan yang diberikan Laura dan marsha bahwa :  “perjalanan akan membuat kita bisa makin mengenali kepribadian/hidup orang lain”, sebenarnya sudah pas disampaikan, tetapi saya sudah kadung tidak menyukai karakter Laura dan Marsha.  Ketidakberesan persahabatan antara mereka bedua, serta masalah hidup masing – masing sebenarnya dijawab dengan manis di ending film ini, tetapi saya sudah cukup jenuh mendengar kedua orang ini mengomel tak penting sepanjang film, sampai saya perlu memberikan tips untuk mereka berdua di atas. Uniknya lagi, film ini merasa perlu menciptakan alasan untuk Laura mau pergi ke Eropa tetapi membiarkan Laura tak pergi ke kantor Polisi saat paspornya hilang? Lalu bagaimana mereka bisa pergi dari Jerman ke Italia tanpa paspor?


Nilai : 2  dari nilai Max 5