Minggu, 09 September 2012

Sebuat Potret keluarga Iran (Review A separation)

Simin & Nader
Film-film Iran yang terkenal di dunia Internasional biasanya selalu berkutat pada masalah “pemberontakan” atas kungkungan kebebasan menyampaikan pendapatan di negaranya. Walau penyampaian sebuah ide dibatasi dengan ketat, para pekerja film di Iran tak kehabisan akal menyampaikan ide-ide nyelenehnya secara terselubung. Karena itulah, film – film Iran terkenal dengan gaya bercerita yang unik, & sinematografi yang indah, Begitu juga seperti yang disampaikan di film ini. 

Cerita dibuka di sebuah pengadilan, saat Simin (Leila hatami) menggungat cerai suaminya Nader (Peyman Maadi), karena sang suami menolak keinginan Simin untuk pindah keluar negeri demi kehidupan yang lebih baik untuk putri mereka Termeh (Sarinah farhadi). Nader menolak gugatan cerai istrinya karena dirinya masih ingin tinggal dan merawat sang ayah yang telah tua & menderita alzhaimer.  Sang hakim (yang tak pernah terlihat wajahnya) pun menolak gugatan cerai Simin. Bercampur kesal, Simin meninggalkan suami & putrinya untuk tinggal bersama orang tuanya.

Razieh & putrinya
Atas rekomendasi Simin & teman mereka, Nader mempekerjakan Razieh (Sareh bayat) untuk mengurus ayah & rumahnya. Razieh (yang kemudian diketahui sedang hamil) bekerja di apartemen Nader ditemani putri kecilnya. Di hari pertama bekerja dia sudah dihadapkan pada masalah yang mengusik imannya, kerena harus membersihkan pria tua yang bukan muhrimnya. Atas usul seorang guru spiritualnya, Razieh memutuskan untuk berhenti & berjanji sang suami Houdjat (Shahab hoseini) yang akan menggantikannya.

Entah mengapa Razieh masih tetap kembali ke rumah itu bersama putrinya. Hingga suatu saat Nader menemukan ayahnya tergeletak di lantai dengan satu tangan terikat. Nader pun memecat & menuduh Razieh telah mencelakai ayahnya & mencuri uang. Keesokan harinya Razieh yang merasa tidak bersalah tetap kembali ke apartemen Nader sehingga memicu sebuah pertengkaran. Nader yang sedang emosi membanting tubuh Razieh ke tangga.

Hari berikutnya Simin meminta Nader menemuinya, untuk mengabarkan berita Razieh yang mengalami keguguran. Simin mencurigai sang suami bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Nader bersikukuh tak bersalah karena tak mengetahu Razieh hamil. Suasana makin diperkeruh saat suami Razieh, Obath mengaku tak tahu istrinya berkerja untuk Nader. Konflik antar keluarga ini pun akhirnya masuk ke ranah hukum. Di sini lagi – lagi kita akan diperkenalkan bagaimana pengadilan Iran berjalan. Film berubah menjadi sebuah drama investigasi, mengungkap bahwa ada cerita lain dari dibalik peristiwa (halah, kayak tagline talkshow TV. ;-p). Hinggasebuah sumpah dibawah Al-Quran membuka suatu kebohongan (juga sebenarnya menutup kebohongan lain).

Di film “A Separation”, kita tidak diajak membahas politik. Film ini tak pernah berkisah alasan Simin ke luar negeri. Film ini juga tidak mengajak kita menjudge sistem pegadilan di negeri itu, walau kekakuan hukum (tidak hanya di Iran) membuat segalanya jadi lebih rumit & frustasi. Film ini murni bercerita kehidupan sehari – hari keluarga di Iran. Cerita tentang keluarga kelas menengah juga kelas bawah Iran. Dengan cerita & konflik “biasa” film ini berhasil membuat kita dekat & melahirkan simpati dengan para karakter film ini.

Saya tertarik dengan karakter Simin, wanita muslim moderat dan Razieh wanita muslim tradisional Iran. Karakter Simin & Razieh mengingatkan bahwa Iran dulu pernah menjadi salah satu negara dengan gerakan emasipasi wanita yang cukup kuat. Film ini bercerita bahwa tanpa Simin & Razieh, suami-suami mereka (Nader & Houdjat) hanyalah pria-pria yang frustasi.

Asghar farhadi
Dengan ekspetasi tinggi, saya justru masih terpukau dengan film ini, walau sepi music & sinematografi indah ala film Children of heaven. Film “A Separation” juga telah berhasil membuat sejarah sebagai film pertama yang meraih 3 golden bear utama di Festival Film Berlin, serta membawa Iran merebut oscar pertamanya. Walau mengharumkan nama Iran di kancah film Internasional, Iran sempat menahan film ini saat sang sutradara & penulis skenario Asghar farhadi berbicara penahanan teman-teman sejawatnya di dunia film oleh pemerintah.

Nilai : 4 dari nilai max 5


1 komentar:

  1. BAYAR PAKAI OVO GO-PAY PULSA XL = AXIS = TELKOMSEL

    || POKER | DOMINOQQ | CEME | CAPSA | SAKONG||


    Merdeka Deposit Min Rp.50.000 Bonus 4.500 || Merdeka Deposit Min Rp.100.000 Bonus 8.000

    Merdeka Deposit Min Rp.200.000 Bonus 17.000 || Merdeka Deposit Min Rp.500.000 Bonus 45.000


    WhastApp : 0812-9608-9061

    BalasHapus