Pat jr (Bradley cooper) - Tiffany (Jennifer lawrence) |
Saya baru tahu bahwa kata “silver
lining” bermakna "bagian menggembirakan dari situasi yang sulit". Sekelam apapun
kehidupan kita, selalu ada bagian yang bisa kita nikmati, apalagi itu adalah
jatuh cinta. Seperti itulah yang ingin diceritakan dalam film yang diangkat
dari novel karangan Mathew quick berjudul Silver lining playbook, cerita
tentang orang yang jatuh cinta di saat mengalami bagian terburuk hidupnya.
Bahwa jatuh cinta = menjadi gila, sudah sering diceritakan di banyak film,
tetapi bagaimana jika ada “orang gila” jatuh cinta. Selama ini film-film
bertema cinta selalu hadir cerah, bergenre drama romantis, atau komedi
romantis, tetapi bagaimana jika kisah cinta dua orang gila itu digambarkan
dalam “film gelap” penuh adu teriakan amarah sepanjang film?... jadilah film
bergenre “black romantic comedy” berjudul
Silver lining playbook.
Patrizio solitano Jr. (Bradley
cooper) atau dipanggil Pat Jr. adalah seorang pria yang baru lepas dari
rehabilitasi mental. Pat Jr. kesulitan mengendalikan emosi dirinya sehingga
selalu bersikap agresif & temperamental. Pat Jr. dibawa ke pusat
rehabilitasi mental atas perintah pengadilan setelah menyerang seorang pria
yang berselingkuh dengan istrinya, Nikki. Selepas dari rehabilitasi, Pat masih
mengikuti rangkaian therapy bersama Dr. Patel (Anupam kher). Sebenarnya Pat Jr.
sendiri tidak sepenuhnya sembuh, karena dia sering tidak mengikuti aturan pusat
rehabilitasi itu khususnya dalam meminum obat, sehingga dia tetap kesulitan
untuk bisa mengontrol diri. Dia bisa mengamuk saat mendengar lagu
pernikahannya, marah kepada buku Ernest Hemmingway, atau seringkali saat pagi
buta masuk ke kamar kedua orang tuanya (Robert de niro & Jacky wiever) dan
ngomel tak keruan.
Walau belum sembuh total Pat Jr.
punya tekad untuk menata kembali hidupnya, hidup normal dan kembali bersama
Nikki istrinya. Di satu sisi keinginan bertemu nikki menjadi kekuatan Pat Jr
untuk memperbaiki diri, termasuk menurunkan beran badan. Di sisi lain,
keinginan bertemu Nikki, akan membuat Pat Jr. seperti hidup dalam khayalannya,
mengingat Nikki tak mau lagi bertemu Pat, dan pengadilan memutuskan agar Pat Jr.
menjauhi istrinya, atau dia masuk penjara lagi.
Dalam makan malam dengan seorang
kerabatnya, Ronnie & istrinya (John
Ortiz – Julia styles), Pat Jr bertemu Tiffany Maxwell (Jennifer lawrence),
seorang wanita yang punya penyakit mental sama. Dia frustasi saat suami
tercintanya meninggal. Perjumpaan pertama dengan Pat, Jr. membuat Tiffany jatuh
cinta, sayangnya harapan Pat Jr. untuk kembali ke Nikki membuatnya dia menjaga
jarak dengan Tiffany. Tak mau menyerah, Tiffany menempuh berbagai cara unik
(aneh) untuk mendapat perhatian Pat Jr.
Lucu? Kebanyakan seram, karena tiffany & Pat Jr tak henti saling
berteriak adu mulut.
Tiffany : I was a slut. There will always be a part of me that is dirty and sloopy, but I like that, just like all the other parts of myself. I can forgive can you say the same for yourself? Are you capable of that?
Lalu sebuah perjanjian dibuat, Tiffany
mau sebagai pengantar surat Pat ke istrinya, asal Pat mau berlatih menari, lalu mengikuti sebuah kompetisi menari di kota mereka. Hubungan Tiffany
& Pat Jr makin dekat, terlebih saat sang ayah, Pat Sr. mempertaruhkan semua modal
usahanya dalam taruhan dalam kompetisi menari itu. Di hari kompetisi menari
berlangsung, mendadak Nikki datang membuat Pat Jr. harus menentukan pilihan,
kembali ke istri tercintanya atau Tiffany.
Pat : “The only way to beat my Crazy was by doing something even crazier. And Thank you. I love you”
Silver linings playbook adalah
jenis film dengan serombongan cast dengan karakter yang luar biasa unik. Bagaimana uniknya Jennifer lawrence yang membawakan karakater wanita (gila) dengan
tatapan mata tajam berjuta makna (saya benar-benar jatuh cinta dengan
tatapan mata aneh Tiffany & teriakan emosinya), ada pula Bradley cooper
membawakan karakter Pat Jr. yang berupaya mengalahkan dirinya dari amarah walau
masih gagal.
Dolores (Jackie weaver) - Robert de niro (Pat Sr) |
Tak hanya tokoh utama, tokoh pembantu bahkan figuran pun hadir
begitu kuatnya, simak Robert de niro yang membawa karakter Pat Sr. kehilangan
pensiunannya dan harus memulai memulai usaha dengan dana pas-pasan dan bayangan
kegagalan didepan mata. Lalu ada Jacky wiever, membawakan karakter Dolores si ibu yang mencoba tabah
mengurus suami & anak nya yang sama-sama agresif & temperamen atau
Danny (Chris tucker) sahabat Pat Jr, yang berusaha melarikan diri dari pusat
rehabilitasi mental
Salut untuk semua cast, serta sang
sutradara yang meramu cerita dan scene-scene
penuh teriakan yang seharusnya menjadi annoying
tetapi justru jadi kekuatan film ini. Hasilnya? Nominasi di 7 kategori utama Oscar (best picture, best director, best actor-actress, best sup actor-actress,
best screen play adapted) yang berbuah 1 oscar untuk Jennifer Lawrence.
Prestasi ini menyamai film reds (1981)
Jennifer lawrence as best actress |
Saya suka scene
terakhir film ini, -bukan saat Pat Jr. menentukan pilihan- tetapi saat
semua keluarga berpesta menyambut nilai 5 (max 10) dari penampilan Pat-Tiffany
di sebuah kompetisi menari. Hal ini mengingatkan, bahwa tak perlu sempurna
untuk bahagia. Kita semua selalu berusaha untuk jadi orang yang lebih baik terlepas
dari kita gagal atau tidak, tetapi penerimaan tentang apapun pencapaian kita
menjadi hal yang sangat menguatkan, and that’s what friends/family are for. Ah
orang-orang gila ini ternyata lebih waras dari kita yang waras.
Nilai : 4 dari
nilai max 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar