Minggu, 08 April 2012

Review How I Met Your Mother (season 7 episode 15 – 17)

Review episode 13 – 14 dapat dibaca di sini.

Episode 15 : The burning keeper
Who is he/she?
Dalam episode kali ini, Lily (Alyson hannigan)  dan Marshal (Jason segel) mengadakan house-warming party sebuah pesta yang biasa diselenggarakan untuk orang yang baru memasuki rumah baru. Lily khawatir pestanya akan kacau, dan benar pesta itu kacau dalam suatu kejadian 5 menit.

Orang pertama yang paling dikhawatirkan akan mengacaukan pestanya adalah ayahnya Mickey Aldrin (Chris Elliot), yang baru mengakui telah mengumpulkan 10.000 lebah di ruang bawah tanah (basement) rumah Lily. Masalah memang muncul saat mickey harus mengambil wine di basement. Sesaat scene memperlihatkan  mickey masuk basement dengan baju khusus yang dilapisi kerosene, kurang dari 5 menit berikutnya seseorang berbaju sama berlari dari dapur dalam kondisi terbakar dan menjadi cikal bakal rusaknya pesta Lily.

Orang kedua yang menjadi tersangka pengacau pesta adalah Ted mosby (Josh Radnor) & Robin Cobie smulders), mereka berdua tampak bertengkar saat baru masuk rumah. Entahlah tiba-tiba saja Ted beradu mulut dengan Garrison cootes (Martin short) bos Marshal, dan Robin yang membentak marshal. Dimulai dengan emosi, kurang dari 5 menit mereka menyetujui soal “it’s ok being badass”

Orang ketiga yang menjadi tersangka pengacau pesta adalah Mr. Cootes, Bos Marshal yang memaksa marshal bekerja malam itu juga,  dan kurang dari 5 menit si bos merasa bahwa hidup bukan melulu soal kerja.

Orang keempat tersangka pengacau pesta adalah  Barney (neil Patrick harris) yang awal scenenya tampak senang karena mendapat ajakan kencan dari seorang wanita tetangga lily, dan kurang dari 5 menit kemudian dia tampak bingung.

Sebenarnya ceritanya pada episode ini biasa saja, tetapi teknik penceritaannya yang unik. berkutat di kejadian 5 menit, sang sutradara episode ini bercerita per-bagian ruangan rumah lily-Marshall, dari ruang depan, ruang makan, dan puncaknya di dapur menjalin suatu certa utuh. Walau unik, HIMYM perlu sesuatu yang lebih kuat lagi.
Nilai : 1 dari 5

Episode 16; The drunk train.

The drunk train

Adalah sebutan untuk kereta terakhir menuju long island yang berisi, orang – orang yang baru pulang dari pub/bar dalam kondisi mabuk. Ted dan barney yang berharap mendapat “teman tidur” di tengah “liarnya” kereta. Sebenarnya the drunk train adalah pelairan Ted & Barney yang gagal mendapatkan teman tidur.

Tetapi cerita inti di drunk train bukan itu, adalah saat Kevin melamar Robin. Robin yang telah divonis tidak memiliki anak, dan memang tidak mau punya anak, meyakinkan Kevin Untuk tidak salah memilikinya. Dan bisa disangka akhirnya Robin pun kehilangan Kevin yang berlanjut dengan lamaran Ted!

Lily – Marshal yang merayakan 16 tahun bersamanya mengungkapkan kunci rahasia langgengnya hubungan mereka adalah tentang mendengar, memberikan respek, dan tanpa perhitungan, yang justru membuat mereka berfikir ulang, benarkah itu yang terjadi.
“Sometimes you realize, the journey you’ve been taking has reached it’s finally stop, So the question become : where do you go next?”
"Will yo marry me..." - Kevin
Episode ini tampil lebih baik, dengan menyajikan sebuah pilihan hidup. Robin berada di persimpangan untuk berkeluarga, atau tetap memegang prinsip tidak ingin anak-anak yang resikonya kehilangan orang yang dia sayangi dan harus hidup sendiri. Di waktu bersamaan kita disuguhi, 2 cerita. Kisah Ted – Barney yang mewakili “kegilaan” kaum single atau Lily-Marshal yang mewakili “kegilaan” yang berkeluarga. Saya pernah berada dipersimpangan ini, dengan bersumber pada pertanyaan yang “menggalaukan”  tentang siapa yang lebih kita cintai ? pasangan kita atau diri kita sendiri.  Hidup sebagai single atau berkeluarga bagiku sama saja, tidak  ada yang lebih baik apalagi lebih buruk, masing – masing punya ceritanya sendiri. 
Nilai : 2,5 dari 5

Episode 17 : No pressure.
Alih-alih mendengar curhatan robin, soal kandasnya hubungannya dengan Kevin, Ted justru menyatakan cintanya. Keadaan makin rumit saat Robin menerimanya. Ted- dan Robin sebenarnya tak yakin mengenai keputusan yang diambil. Robin merasa bersalah karena kurang dari 24 jam memutuskan pertunangan dan sekarang dia sudah bersama orang lain. Ted yang dari awal sudah jatuh cinta dengan Robin masih bingung benarkah apa yang dijalaninya, mengingat sahabatnya, Barney juga masih menaruh hati pada Robin.

Friends or lover ....?
Alhasil perjalanan dinas ke Rusia memberikan waktu bagi Ted dan Robin untuk berfikir,mengenai kelanjutan hubungan mereka. Alhasil Robin menolak pernyataan cinta Ted, dan atas saran Marshal dia pindah rumah, karena kejadian ini akan berulang jika mereka masih tetap tinggal satu rumah.
“For the first time in year, there’s no part of me clinging to the dream of being with Robin, which meant for the first time in years the world was wide open, because when a door closes …and you know the rest.”
Dari episode ini saya mendapat pelajaran ; bahwa jangan pernah menyatakan cinta pada wanita yang baru saja putus hubungan, ini akan membebani mereka. *tak tega melihat wajah merah Robin menahan sedih dengan backsong : Shake it out – Florence  di akhir episode ini.
Nilai : 3 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar