Sabtu, 02 Juni 2012

kisah para ababil (Review Glee season 3 episode 18 & 19)

Rasanya udah berulang kali saya tulis kelemahan dari serial Glee adalah plot yang terlalu padat, dengan ending seadanya. Alih alih memperkuat plot yang sudah ada, Glee terus memasukkan tokoh & konflik baru dengan melupakan plot lama, atau diakhiri dengan cara anti klimaks. Mendengar 2 episode Glee ini (episode 18 choke & episode 19 prompt) akan melakukan hal yang sama saya mencoba sebuah trik. Saya simpan 2 episode ini hingga episode sebelumnya sudah hilang dari ingatan (ternyata cukup mudah melupakannya), dan saya mulai menyaksikan episode ini. dan berikut reviewnya :

Cell block tango
Besty menghadapi wajah asli suaminya (Cooter), yang ternyata bisa bertindak kasar, hingga memukul istrinya. Perasaan takut hidup sendiri, dan bayangan tidak mendapatkan orang lain yang mau dengan dirinya membuatnya tetap bertahan walau harus babak belur. Anak-anak Glee mendapat hukuman saat  mencoba membuat joke tentang kehidupan beasty, dengan mengekspresikannya dalam sebuah lagu  bertema “don’t mess with women”. Pilihan awal jatuh pada sebuah lagu dari musical “Cell block tango”, yang mengatakan pembunuhan terhadap pria yang kasar terhadap wanita itu bukan criminal (lirik2xnya gilak…) diprotes oleh 2 guru mereka Sue & Roz.  Pilihan lagu akhirnya jatuh pada “shake it out” (Florence & the  Machine) yang justru membuat Beasty kembali lagi ke suaminya.

Noah puckerman, terancam tidak lulus di mata pelajaran geografi. Sebagai seorang sahabat Finn mengajak anak-anak Glee untuk membantu puck belajar menyelesaikan ujiannya. Mereka menemui kesulitan, saat puck sendiri enggan menyelesaikan geografinya, terlebih upaya “merayu” gurunya gagal. Hingga sang ayah yang lama tak pernah muncul mendatanginya, hanya untuk meminjam uang. Hal ini membuat Puck bertekad menyelesaikan ujiannya, dan tak ingin senasib dengan ayahnya yang tak punya masa depan, walau dia tetap gagal.
“You know it’s hard growing up without dad because you don’t have any dude role models except NFL players and video games characters. But I lucked out because instead of one dad I got a whole gang of them. You guys showed me what it means to be a man”
Carmen tibedeaux
Audisi NYADA di mulai, Kurt & Rachel yang mempersiapkan performance musical mereka dihadapkan 2 pilihan menyajikan seuatu yang predictebale atau menyiapkan performance mengambil resiko. Sukses Kurt memlih “not the boy next door” dari pada lagu “music of the night” dari phantom, memicu Rachel memilih lagu yang menunjukkan dirinya, “Don’t rain on my parade”. Lalu kecelakaan terjadi Rachel lupa lyricnya … Dan Carmen tibideaux (Whoopie Goldberg) pun menganggapnya selesai. Saya tidak bisa bicara banyak mengenai apa yang dibicarakan Kurt & Rachel di episode ini, yang pasti pecinta musical akan menyukainya.

Di episode prompt, kita diajak melihat hiruk pikuk anak-anak glee menyambut pesta prompt. Kita juga diajak melihat “dunia Britney”, seseorang yang hidup didunianya, membuat dia terkadang terlihat bodoh bagi orang lain (but she’s so damn brilliant). Britney memutuskan untuk mengambil tema dinosaurus untuk pesta promp, sebagai perayaan bahwa manusia gua & dinosaurus pernah hidup berdampingan.seperti biasa kita diajak melihat persaingan anak-anak glee dalam meraih gelar raja dan ratu promp. Cukup unik melihat perubahan-perubahan sikap didetik-detik terakhir, mengingatkan kita bahwa mereka masih ababil. 

"Did you get my memo about drilling for babies? Good cause that’s not that solution for gaz prizes."
Di pesta promp ini menarik melihat anak-anak glee bertransformasi menjadi  idola. Menarik saat ditampilkan pesta tandingan anti promp party, entahlah apa tujuannya, yang juga sama membosankannya dengan promp nya sendiri. Menarik pula melihat hubungan si bad boy dengan seorang gadis penyandang down syndrome Becky…dan hey Hellen mireen is back as Becky’s head voice. 

Nilai 0.5 dari nilai max 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar