Sabtu, 05 Mei 2012

The Dream Team (Review film The Avengers)

Black widow, Hawk eye, Nick furry, and S.H.I.E.L.D
Kesuksesan film Spiderman telah membuat studio film hollywood berlomba mengangkat tokoh-tokoh superhero komik ke layar lebar.
Sebagian film superhero ini gagal, tetapi sebagian besar berhasil secara komersial. Walau beberapa sudah merasa jenuh dengan film superhero, tapi tampaknya para "fanboys" tokoh komik masih setia. Mereka terus menantikan aksi superhero impian mereka kembali ke layar lebar, menjadi jaminan balik modal setiap filmnya. Saya sendiri sudah mulai jenuh dengan berbagai hingar bingar superhero dilayar lebar. Tahun kemarin saya melewatkan film Thor, Captain america, dan bahkan DVD Iron man 2 yang ada di rumah tak pernah tersentuh. Lalu Muncullah Film The Avengers.
humor emosi hulk berkolaborasi dengan humor sarkas Iron man
The Avengers, adalah sebuah project untuk mengkolaborasikan tokoh-tokoh superhero Stan Lee dalam sebuah aksi bersama. Konon cerita ini dibuat untuk mengatasi kejenuhan komiknya, apakah kali ini diangkat ke layar lebar apakah untuk mengatasi kejenuhan film superhero juga ?

Ceritanya dimulai dengan organisasi agen Amerika serikat S.H.I.E.L.D yang dikepalai Nick fury (dimainkan penuh kharisma oleh Samuel L Jackson) mengamati sebuah kubus kecil bernama Tesserac. Kubus ini memiliki potensi sumber energi yang lebih besar dari bumi, dan sepertinya tak ada habisnya Rupanya benda ini adalah milik bangsa Asgard (kerajaan dari dimensi lain), dan dijadikan pintu masuk seorang setengah dewa bernama Loki masuk ke Bumi.

Loki (Tom Hindleston) lalu mengambil Tesserac ini untuk membuka pintu dimensi lain sebagai pintu masuk pasukannya untuk menyerang bumi. Menyadari bumi diambang bahaya. Fury berinisiatif mengumpulkan para superhero, dia menghubungi Natasha Romanoff/ Black widow (Scarlet Johansen), Hulk/Bruce Baner (Mark ruffalo), Tony stark/Iron man (Robert Downey Jr.), Steve rogers/Captain America (Chriss evans), Manusia setengah Dewa dari Asgard Thor sekaligus kakak Loki (Chris hemsworth) plus agen Barton/Hawkeye (Jeremy Renner). Berkumpulnya para manusia super ini dimanfaatkan Loki untuk mengadu domba ego masing -masing superhero, laksana aksi joker dari Batman (dan maaf mereka gagal menghadirkan drama ala dark knight).

Team cool : Thor & Captain America
Para superhero ini memang tak bisa bekerja bersama, hingga kartu berdarah milik agen coulson (Clark greg) yang terbunuh saat markas S.H.I.E.L.D hancur bisa menyatukan mereka (dan mereka gagal pula menghadirkan scene yang seharusnya mengharukan). Lalu muncullah serangkai action yang sangat memanjakan mata (terlebih jika anda menyaksikan dalam format 3D) antara pasukan Loki yang melulahlantakan New York dengan jagoan - jagoan kita ini. Pasukan Loki memang cemen - cemen tidak seperti penjahat - penjahat dari apartement di film The Raid, tetapi visual effect memoles semuanya. Berbagai aksi dibalut komedi tampil menyegarkan disepanjang film ini. lalu..... pergilah ke bioskop dan jangan buru - buru beranjak saat film berakhir, karena ada 2 scene penting di akhir credit tittle film

Ceritanya memang sederhana, tapi bukan murahan. Semua cast tampil maksimal, dan sukses berbagi layar, tanpa kehilangan karakter mereka masing - masing. Kekuatan film ini tidak hanya ada visual effect,melainkan komedi. Simak adegan Black widow saat membujuk Bruce benner di India untuk bergabung tim Avengers, atau simak saat Tony stark menggoda Bruce benner di kapal induk S.H.I.E.L.D, simak saat Hulk yang tiba-tiba memukul Thor ditengah pertampuran, simak  saat Tony Stark memanggil Barton dengan sebutan Legolas, simak juga bahwa sering kali sinematografi film ini diambil dari sudut pandang (maaf) pantat black widow & captain america (untung keduanya punya pantat seksi)..... pokoknya full of comedy.
Rasanya pantas Samuel L Jackson marah, saat kritikus menyebut sang sutradara Joss Whedon gagal sebagai sutradara. Pantas juga Mark ruffalo dipilih memerankan Bruce banner diantara pilihan edward norton (The incredible hulk), atau Eric bana (Hulk). Walau film ini gagal menyampaikan drama yang seharusnya tampil mengharu biru dan juga gagal mengahadirkan  "game of mind ala joker", film ini masih pantas ditunggu sekuelnya.

Akhirnya: Film The Avengers memang bukan film superhero terbaik, tetapi semua "keasyikan film superhero" ada disini bahkan dilipatgandakan. Nilai : 3,5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar