Minggu, 01 Juli 2012

Modern Family

 
Keluarga yang sakinah mawaddah, dan warahma sering kita dengar sebagai doa untuk yang membentuk keluarga baru. Istilah ini sebenarnya berasal dari salah satu ayat Al- quran Ar rum ayat  21 yang terjemahannya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-NYa dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenis mu sendiri, supaya kamu cederung dan merasa tentram (sakinah) kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawadah) dan sayang (rahma). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang befirkir”. Saya menyukai kalimat yang menjadi ending ayat tersebut.
Di tayangan-tayangan religi Indonesia keluarga sakinah mawadah warahmah selalu digambarkan sebagai keluarga sempurna, yang anggota keluarganya sangat baik, taat agama, dengan kehidupan yang tak jauh dari kata “normal”. Bukankah dunia selalu berjalan  tak sesempurna yang kita inginkan ? hingga saya menyaksikan bentuk lain dari sakinah mawaddah warahmah di serial Modern family.
Jay-Gloria-Mannie
Jay prichet di usianya yang tergolong “tua” menikah lagi dengan seorang wanita ”blondie seksi” asal Colombia, berumur sama dengan anak pertamanya. Banyak yang mencurigai istri barunya (Gloria) hanya ingin memanfaatkan Jay demi harta & bisa tinggal di Amerika. Anak pertama Jay, Claire menikah dengan seorang penjual real estate yang cukup aneh & dikarunia 3 anak yang gak kalah anehnya. Putra bungsu Jay menjalani kehidupan sebagai gay, menikah dengan seorang pria dan mengadopsi seorang bayi perempuan asal Vietnam.

Mendengar sinopsis ini apa yang kalian bayangkan? Sebuah keluarga kacau balau ala sinetron Indonesia? anda salah besar! Mereka justru menemukan kesempurnaan di tengah ketidaksempurnaan... di tengah perbedaan, mereka bisa hidup tentram, penuh kasih sayang (halah...). Ok mungkin bagi orang – orang “normal” pemakaian istilah “sakinah mawaddah warahmah” agak berlebihan untuk keluarga ini. Setidaknya keluarga Prichet, & Dunphy ini menunjukkan (bukan mengajarkan)  bagaimana mencintai dalam level yang tidak normal, menyayangi keluarga, mensuport mereka, hingga bisa berdamai dengan perbedaan pendapat, pandangan hidup, dan juga tentunya pilihan hidup. Seharusnya itu pula yang terjadi pada bangsa ini.

Mitchel - Lily - Cameron
Di tengah terpaan tudingan miring, Gloria (Sofia vergara) membuktikan bahwa pernikahannya dengan Jay prichet (Ed O’neil) memang didasarkan atas cinta. Bersama putra semata wayangnya Mannie (Rico Rodriguez), yang kadang terlihat lebih dewasa dari kedua orang tuanya, mereka masih setia mempertahankan identitasnya sebagai warga kolombia. Walau dianggap sebelah mata, sedikit demi sedikit mereka berdua akhirnya bisa berbaur dengan keluarga Prichet dengan cara-cara yang mengundang tawa.

Putra Jay, Mitchel (Jesss tyler fergusson) yang berprofesi sebagai pengacara, menikahi seorang “badut” bernama Cameron (Eric stonestreet). Berdua mereka mengadopsi bayi perempuan asal Vietnam bernama Lily. Tak mudah menjalankan sebuah keluarga sebagai pasangan Gay, pandangan negative orang hingga sang ayah Jay awalnya menentang hubungan mereka. Mitchel - Cameron pun bisa menyelesaikan berbagi masalah dengan cara-cara yang sangat menggelikan.

Dunphy Family
Mungkin yang paling normal dalam keluarga Dunphy, Claire (Julie bowen) menikah dengan seorang agen real estate Phil dunphy (ty burell). Pernikahan mereka dianugrahi 3 anak Haley (Saraha haylaand),  Alex (Ariel winter), dan Luke (nolan gould). Dalam mendidik anak, Claire & Phil punya karakter yang bertolak belakang. Claire cenderung keras, tanpa kompromi, sedangkan Phill lebih toleran dan berupaya menjadi seorang ayah yang “keren” & ingin lebih dikenal sebagai teman oleh anak – anak mereka. Ketiga anak Claire – Phill memiliki perpaduan karakter unik kedua orang tuanya, Haley yang cenderung keras seperti ibunya dan tergolong populer, Alex tergolong cerdas seperti ayahnya, tetapi susah bergaul dan tergolong geek, sedangkan Luke terkesan bodoh (sebenarnya bukan kata yang tepat) seperti ibunya, dan aneh seperti ayahnya. 

Bentuk keluarga “sempurna” yang ingin ditampilkan serial ini tergambar di salah satu episode, saat keluarga ini akan berfoto keluarga. Bukannya tampil sempurna di depan kamera, ketiga keluarga ini terlibat pertengkaran, dan diakhiri dengan berfoto dengan pose tertawa dalam posisi saling melempar lumpur. Sebelum menyaksikan serial ini saya berikan PERINGATAN KERAS, jangan sekali-sekali menyaksikan serial ini bila anda belum terbiasa untuk terbuka & menerima perbedaan gaya hidup & budaya.
Berikut review per episode
-still in development-
Season 1
Season 2
Season 3 episode 11 - 22
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar