Bagi Hanum (Acha septriasa)
mengikuti suaminya Rangga (Abimana
aryasatya) yang sedang mendapatkan beasiswa ke Wina, Austria adalah bagian dari
mimpinya untuk menjelajah setiap sudut kota di Eropa. Setelah 3 bulan sibuk
berkeliling, dia hampir mengalami kebosanan dan Hanum pun mengisi waktunya dengan
mengikuti kursus bahasa Jerman. Di tempat kursusnya dia bertemu Fatma (Raline
syah) seorang wanita asal Turki yang kelak berkontribusi besar merubah
kehidupan Hanum. Bagi Fatma, Kota Wina adalah tempat dia berjuang hidup. Dia
kesulitan diterima masyarakat setempat karena latar belakangnya sebagai wanita
muslim berjilbab, dan juga karena dia keturunan Kara Mustafa Pasha, Raja Turki yang
menyerang Austriapada abad 17. Tak hanya Fatma, putrinya Ayse (Gecca tawar) pun kerap dibully teman sepermainannya karena alasan
yang sama. Sekeras apapun perlawanan orang, Fatma & putrinya bersikukuh
mempertahankan identitasnya.
Rangga, suami hanum pun kerap
menemui masalah, mulai dari tempat sholat, mencari makanan halal, juga jadwal
ujian yang bertabrakan dengan waktu sholat jumat. Sahabatnya Stefan (Nino
fernandez) yang non muslim begitu antusias mengkritisi ibadah yang dilakukan
Rangga. Kemudian Stefan merasakan
perubahan dari diri Rangga setelah rangga kian akrab dengan teman seimannya
asal India (Alex abad). Tak hanya soal Agama, perbedaan kebudayaan juga sering
membuat pasangan muda Rangga dan Hanum kerap menemui konflik dengan orang lain,
yang mereka hadapi dengan cara unik. Mereka terinspirasi dengan cara Fatma
menjalani hidup.
Fatma menganggap diri mereka
sebagai agen muslim, yang melawan apapun dengan santun dan senyum. Mereka
lakukan ini sebagai penebus kesalahan kakek buyutnya yang berupaya menaklukan Eropa
dengan pedang. Tak hanya belajar keteguhan hati Fatma, Hanum juga belajar
sejarah Isam yang tersembunyi di seluruh penjuruh Kota Wina. Perjalanan Hanum berlanjut
saat Fatma memperkenalkan Hanum dengan Marion (Dewi Sandra) yang mengajaknya
menyelami sejarah Islam di Paris.
Punya bangunan cerita yang
menjanjikan, cast yang sempurna, dan perjalanan yang mengasyikkan di Eropa tak
membuat film ini tampil “garang”. Jalinan cerita yang berjalan merambat membuat
film ini hampir kehilangan point-point
yang hendak disampaikan ke penonton. Saya sangat menikmati perjalanan ke Wina
& Paris, tetapi sesekali terusik dengan pertanyaan yang timbul dari diri
sendiri “ini ceritanya dimana?”.
Film 99 cahaya di langit eropa
sebenarnya punya jalinan romantisme manis pasangan muda yang (mengejutkan) dibawakan dengan
apik oleh Abimana dan Acha septriasa. Sayangnya mereka berdua tak punya ruang
lebih menunjukkan keintiman. Hadirnya orang ketiga (Marissa nasution) dalam
film ini pun terkesan tempelan. Perseteruan antara Abimana – Nino – Alex
juga seharusnya bisa tampil lebih greget bila tampil dengan dialog – dialog yang
sedikit lebih nakal mengkritisi Agama (ups.. lupa jika ini sebuah adaptasi
buku). Untungnya kehampaan ruang cerita tertutupi dengan indahnya (sejarah
tersembunyi) Wina & Paris. Bukan hanya perjalanan yang menampilkan
keindahan, tetapi juga menggetarkan, dan Raline syah berhasil membawakan Fatma
sebagai guide yang meyakinkan.
Akhirnya ada senyum dan kebanggan
melihat Islam menjadi bagian dari kemajuan kebudayaan dan peradaban bangsa
Eropa. Tapi senyum itu hanya sementara, dan hilang melihat realitas umat Islam
yang terpuruk. Di saat bangsa Eropa berlomba dibidang teknologi & Ilmu
pengetahuan, Orang Islam masih sibuk berperang, dan sebagian sibuk saling mengkritisi keimanan. Perjalanan
menguak sejarah Islam di Eropa bagi saya seperti seseorang yang berkunjung ke rumah mantan dan menemukan sang mantan masih menyimpan pemberian dari
kita. Sayangnya sang mantan telah berbahagia dengan pasangan yang baru dan kita
hanya bangga akan masa lalu lalu belum juga menemukan seseorang untuk bergerak maju. Mungkin
saja saya muslim yang inferior yang merindukan sosok Fatma, atau Rangga yang
bergerak maju dengan bertoleransi terhadap perbedaaan.
Nilai : 2 /5
jadi mau nonton deh filmnya
BalasHapusseo company indonesia
terima kasih atas review-nya kak
BalasHapussurat al-fatihah