Jumat, 09 Desember 2011

Letusan Tambora

Sejarah mencatat ada banyak bencana besar yang terjadi di Indonesia, mulai dari tsunami, gempa bumi, tanah longsor, atapun banjir. Salah satu yang menjadi legenda perubah sejarah dunia adalah letusan gunung berapi. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, dan 130 dalam kondisi aktif. Tercatat Indonesia telah mencatat 3 letusan gunung berapi yang merubah sejarah dunia. Saya akan coba ceritakan satu – persatu dan sebagai pembuka saya akan menulis tentang Gunung Tambora, yang saya kutip dari kultwit @hotaradeo, wikipedia, dan sedikit googling.
Gunung tambora merupakan gunung api yang aktif sampai saat ini terletak di Pulau Sumbawa tepatnya di Kabupaten Dempo dan Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tengara Barat , lokasi: tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini punya ketinggian 2.851 m. Sebelum meletus gunung ini pernah mencapai ketinggian 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara. (G. Semeru = 3.676 m, Puncak Jayawijaya = 4.884 m)
 
Letusan terbesar terjadi pada sekitar tanggal  5 - 12 April 1815, Letusan ini mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma  tersebut. Letusan G. Tambora menjadi letusan gunung terbesar di masa modern. 

Suara letusan Tambora pada april 1815 ini, terdengar di Makasar Sulawesi (380 km dari gunung Tambora), Batavia (1.260 km dari gunung Tambora), Ternate maluku (1400 km dari gunung Tambora). Hingga sumatera yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan. Di pesisir selatan Pulau Jawa suara gemuruh Tambora dikira sebagai “hajatan” Nyi Roro Kidul.

Pada pagi hari tanggal 6 April 1815, abu vulkanik mulai jatuh di Jawa timur, Abu menyebar sampai Jawa barat dan Sulawesi selatan. Bau "nitrat" tercium hingga Batavia diiringi turunnya hujan besar yang disertai dengan abu tefrit.

Letusan Tambora juga menyebabkan tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 april 1815, dengan ketinggian di atas 4 m di Sanggar pada pukul 10:00 malam. Tsunami setinggi 1-2 m dilaporkan terjadi di Besuki, Jawa Timur sebelum tengah malam dan tsunami setinggi 2 m terjadi di Maluku

Letusan ini langsung menewaskan 11 ribu – 12 ribu akibat magma & hujan abu , dan puluhan ribu lainnya tewas akibat  Tsunami dan kelaparan, Statistik mencatat total ada 71 ribu korabn tewas, tapi ada yang memprakirakan hingga  92 ribu orang.

Letusan ini menghancurkan kerjaan Tambora dan menurut penggalian arkeolog tercatat sedikitnya ada 3 peradaban kerajaan disekitar tambora yang terkubur akibat letusan ini.

Tinggi asap letusan mencapa stratosfer, dengan ketinggian lebih dari 43 km. Partikel abu sebagian jatuh 1- 2 minggu setelah letusan, sebagian lainnya tertahan di atmosfer Selama beberapa tahun pada ketinggian 10-30 km. Angin bujur menyebarkan partikel tersebut di ke seluruh dunia, membuat terjadinya fenomena warna-warni aneh di langit.

Efek dari abu Tambora ini menyebabkan Eropa di Tahun 1816 mengalami tahun tanpa musim panas. Mereka juga mengalami musim dingin  dan curah hujan yang sangat ekstrem. Dinginnya bumi juga membuat salju bisa turun di Thailand. Tercatat suhu rata-rata dunia pada tahun itu mengalami penurunan sekitar 0,4-0,7 °C, dan ini merubah sejarah eropa. apa saja yang terjadi :

1. Perubahan iklim memicu wabah tifus  di Eropa Tenggara dan laut tengah  bagian timur . Banyak ternak meninggal di New England, Gagal panen dan kelaparan melanda  Kepulauan Britania, Irlandia, Wales,  Jerman, yang memicu naiknya harga makanan secara tajam tajam yang selanjutnya memicu  demonstrasi, kerusuhan, pembakaran rumah dan perampokan yang terjadi di banyak kota-kota di Eropa. Ini adalah kelaparan terburuk yang terjadi pada abad ke-19.

2.Perubahan cuaca akibat abu Tambora juga turut meyelamatkan Inggris, yang hampir ditaklukan oleh Napoleon (Perancis). Pertempuran Waterloo yang terjadi 18 Juni 1815, Di tengah Cuaca hujan besar yang turun terus menerus, telah menjebak meriam & kavaleri andalan Napoleon dalam lumpur, posisi ini dimanfaatkan Wellington & Blucher (inggris) untuk memukul mundur Napoleon. Kekalahan Napoleon di Waterloo ini yg kemudian memantapkan posisi Inggris sebagai super power Eropa & dunia.

3. Perang ditengah cuaca ekstrem ini, menyebabkan Wellington menemukan sepatu boot,  kita di Indonesia umum menyebut boot Wellington – sepatu yang sering kita pakai saat ke areal becek. - yg terbuat dari kulit/karet tahan air.

4. Berkat kekalahan Prancis ini, maka Belanda yg sempat diduduki Prancis, kembali merdeka & kembali ke Nusantara.

4. Karena hampir kalah, bond Inggris hampir tidak berharga. Rothschild dapat berita kekalahan Napoleon lebih dulu. Mereka borong bond Inggris.Berkat kesuksesan memborong bond Inggris, dinasti keuangan Rothschild menjadi kaya raya & berpengaruh - sebelum memudar pasca PD I.


Tak hanya di dunia social, politik, dan ekonomi letusan tambora juga mempengaruhi dunia sastra antara lain :

5. Abu Tambora yang mencapai stratosfer telah merubah Bulan terlihat berwarna agak biru. Dari situ muncul istilah "once in a blue moon" - yg dalam bahasa & sastra maksudnya keadaan yg sangat jarang sekali

6. Di masa ini sastrawan Mary Shelley & John Polidori yg bermaksud liburan musim panas di Swiss - malah terperangkap cuaca Pada cuaca yg dingin & gelap, mereka akhirnya mengisi waktu dg mengadakan lomba menulis. Cuaca gelap ini memicu para penulis menulis novel horor
Pada saat itu John Polidori menulis bagian awal dari karyanya yg diterbitkan 3 tahun kemudian, yaitu The Vampyre. The Vampyre adalah karya yg kemudian mempengaruhi & menginspirasikan Bram Stoker menuliskan Novel "Dracula" (1897).

·    Sementara  Mary Shelley menuliskan cerita yg lebih bagus. Kisah berjudul "Frankenstein or the modern Prometheus" mengisahkan tentang Dokter Victor Frankenstein yg menciptakan monster hidup. Frankenstein jadi menarik, karena Mary Shelley menulis novelnya dimulai dari sudut pandang baru Dr. Frankenstein.Monster yg tercipta kita sebut Frankenstein - padahal dalam novel Mary Shelley - monster itu tidak memiliki nama. 
·     Lord Byron juga menerbitkan karyanya "Darkness" pada masa yg dikenal dgn tahun tanpa musin panas.”

7.  Masih ada lagi hasil Tambora. Bidang teknologi, Cuaca buruk & kacau pada 1816, membuat rumput susah tumbuh & kuda banyak yg mati. Lalu bagaimana orang bepergian? Di masa ini Karl Drais menciptakan Velocipede, sebagai alat transportasi ringan bagi manusia untuk menggantikan kuda. Velocipede ("kaki cepat") ini yg kemudian menjadi cikal bakal sepeda modern. Karl Drais menyebutnya Laufmaschine (mesin lari). Sebenarnya lebih mirip Otopet, karena belum punya rantai & kayuhan. Untuk bergerak - pengendara mendorong tanah dg kaki.

Demikian kisah letusan Tambora yg ternyata membawa banyak perubahan di tempat2 yg sedemikian jauh & terpisah. Sudah siap dengan letusan besar gunung berapi berikutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar