
Kondisi sebaliknya justru dirasa
kedua orang tua Victor (diisi suara oleh Catherine o’hara & Martin short) merasa
cemas anaknya semata wayangnya terlalu tergila-gila dengan science hingga
melupakan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Walau dikenal sebagai
anak terpandai dikelasnya, Satu-satunya teman yang dimiliki Victor adalah Sparky
anjingnya. Hingga suatu kecelakaan membuat victor kehilangan sparky.

Film Frankenweenie sebnarnya
adalah film pendek yang dibuat tahun 1974. Walau mendapat pujian dimana-mana
film ini enggan dilirik studio besar untuk diangkat ke versi panjang. Film ini
dinilai terlalu “nanggung”, maksudnya film ini terlalu gelap untuk tayangan
anak-anak, tetapi terlalu cheesy
untuk tayangan “horror gothic”. Disney yang akhirnya memuluskan ide Burton
membawa film ini ke versi film panjangnya, sebenarnya juga ragu, film ini harus
mengalami penundaan penayangan hingga 1 tahun. Alih-alih memperjelas segmennya,
film ini tampil dengan format stop motion hitam putih yang memperkuat nuanasa
gothic, tetapi masih menceritakan kehidupan dari view anak-anak. Film ini jadi
film stop motion yang dirilis dalam format 3D. berhasil ? hasil box office
lumayan. Dengan budged US$ 39 juta film ini sudah mengantongi lebih dari US$ 60
juta.

Lagi-lagi Tim burton berhasil
menampilkan genre baru, setelah telenovela gothic, kini muncul drama gothic
anak-anak. Nuansa horror dibangun berdasarkan karakter yang seharusnya tampil
cerah, simak saja teman-teman victor, seperti Elsa van helsing (diisi suara
oleh Winona ryder), atau edgar yang lebih mirip monster dari pada anak SD, simak
karakter yang lebih mirip seorang monster, atau gadis aneh yang selalu membawa
kotoran kucing. Burton rupanya ingin mengabdikan karakter-karakter horror pujaanya
dalam karakter-karakter di film ini.
Seperti film Burton sebelumnya,
dia mengajak Danny elfman untuk membuat scorenya. Lagi-lagi Danny berhasil menghadirkan music gothic yang berhasil membangun
suasana. Tak hanya bermain pada karakter & teknis, Tim burton juga seakan
menghadirkan hipotesa bahwa science tanpa kontrol sosial itu horor, dan kontrol
sosial yang terlalu menghakimi juga lebih horor. Akhirnya walau hadir secara segmented, tetapi aku menyukai film ini.
Nilai: 3 dari nilai max 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar