Sejak terpilihnya Film ekskul
sebagai film terbaik di tahun 2006, yang dilajutkan aksi pengembalikan piala
citra oleh sineas-sineas film Indonesia, ajang FFI seakan kehilangan tajinya.
Dari tahun ke tahun FFI berada di bawah bayang-bayang boikot & cibiran.
Perubahan (katanya) telah dilakukan tetapi, prestise Piala Citra tak kunjung
kembali. Keberadaan FFI makin dipertanyakan, untuk siapa ajang ini dibuat? Contohnya
pesta Rp. 16,2 Milyard FFI kemarin, menghasilkan acara “seadanya”. Bagaimana
bisa suatu acara untuk memberikan penghargaan yang terbaik diadakan ala
kadarnya. Keadaan makin diperparah dengan berbagai kontroversi keputusan yang
mereka ambil… sebagai contoh gagal lolosnya film sang pencerah tahun lalu,
hanya karena tidak kesesuaian sejarah.
Karena “selera” memang
sangat subyektif, wajar jika pilihan terbaik suatu kompetisi film selalu jadi
kontroversi, bahkan penghargaan sekelas Oscar. Kontroversi keputusan kemenangan
FFI, ternyata sudah ada sejak FFI pertama digelar. Faktor subyektifitas menurut
saya bisa diminimalisir dengan lebih mendetailkan criteria penilaian, atau
memperbanyak jumlah juri penilai. Tahun ini FFI punya 15 juri penilai, Golden
globe dinilai dari wartawan film lebih dari 80 negara, dan Oscar punya ribuan
juri.
Ditengah ramainya cibiran
FFI, Orang-orang yang memang benar-benar cinta (gila) film melakukan apresiasi
film versinya sendiri. Berawal dari akun twitter @film_Indonesia, mereka
mengadakan acara apresiai kepada film Indonesia melalui ajang piala maya. Tahun
ini mereka mmembawa piala maya ke dunia nyata. Bisa dikatakan Piala maya adalah
penghargaan film Indonesia dengan juri terbanyak, tahun ini tercatat 100 orang
terkumpul dari komite penilai, berasal dari berbagai latar belakang dari
berbagai kota di Indonesia (bahkan tahun depan akan bertambah menjadi 200
orang).
Yang unik, piala maya
tak hanya memberi penghargaan, mereka juga memutar film & melakukan diskusi
film dengan para pembuatnya. Acara ini diselengarakan di SAE FX Jakata pada
tanggal 11-13 desember 2012. Piala maya juga memberikan
penghargaan-pengharagaan di kategori yang tak dilirik sama sekali oleh
penghargaan2x film Indoensia sebelumnya, seperti desain poster, visual effect,
juga makeup/tata rambut. Piala maya juga mengakomodir kategori film omnibus
yang memang sedang marak tahun ini, dan lebih salut lagi menyandingkan film
pendek dengan film panjang terbaik. Memang ajang ini masih punya banyak
kelemahan, tetapi ini langkah yang sangat-sangat bagus untuk menyelamatkan
dunia film Indonesia.
Pada perhelatan piala
maya tahun ini, saya berkesempatan mencicipi rasanya masuk nominasi dan
bersanding dengan para kritikus film Indonesia, Walau belum menang, rasanya wah
bisa disandingkan oleh para pecinta (gila) film. Informasi lengkap perhelatan
Piala maya 2012 dapat dibaca di : www.pialamaya.com
Berikut daftar pemenang
& nominasi Piala maya 2012
Film
Fiksi Panjang : LOVELY MAN (Teddy Soeriaatmadja /
Karuna Pictures)
- ARISAN! 2 (Nia Dinata / Kalyana Shira Film, Add Word Prod, Ezy Prod, MRA Media)
- CITA-CITAKU SETINGGI TANAH (Eugene Panji / Humanplus Production)
- MATA TERTUTUP (Garin Nugroho / Maarif Institute)
- POSTCARDS FROM THE ZOO (Edwin / Babibuta Film & Pallas Film)
- RAYYA, CAHAYA DI ATAS CAHAYA (Viva Westi / Picklock Production)
- TANAH SURGA, KATANYA… (Herwin Novianto / Citra Sinema dan Brajamusti Film)
- THE RAID (Gareth Evans / XYZ Film & Merantau Film)
Film
Omnibus : KITA VS KORUPSI (Emil Heradi,
Chairun Nissa, Ine Febriyanti, Lasja F Susatyo / Cangkir Kopi, TII, KPK, MSI)
- HI5TERIA (Andriyanto Dewo, Nicho Yudifar, Chairun Nissa, Billy Christian, Harvan A / Upi Production dan Starvision)
- JAKARTA HATI (Salman Aristo / 13 Entertainment)
- PARTS OF THE HEART (Paul Agusta / Kinekuma Pictures)
- SANUBARI JAKARTA (Lola Amaria, Andriyanto Dewo, Aline Jusria, Billy Christian, Dinda Kanya Dewi, Sim F, Tika Pramesti, Kirana Larasati, Alfrits John Roberts, Fira Sofiana / Kresna Duta Foundation, Ardhanary Institute, Ford Foundation)
- SINEMA PURNAMA (Andra Fembrianto, Ray Nayoan, Radian Kanugroho, Pandu Birantoro / Studio DG dan Imageranium Entertainment)
Film
Fiksi Pendek : SHELTER (Ismail Basbeth)
- ALEGORI (Albert Koto)
- ANAK KANAL (Narindro Aryo Hutomo)
- BUANG (Andri Cung & William Chandra)
- GARIS BAWAH (Ray Farandy Pakpahan)
- GENDING TENGAH MALAM (Dedy Syah Putra)
- KEKAL (Dom Dharmo)
- UNDEADRIOT (M Faris Rafiuddinsyah)
Film
Dokumenter : NEGERI DI BAWAH KABUT (Shalahudin
Siregar)
- BURUH SENI (Eden Junjung)
- CERITA DARI TAPAL BATAS (Wisnu Adi)
- JAKARTARCK (Ari Rusyadi)
- MERAJUT BAMBU SERIBU CANDI UNTUK KEMANUSIAAN (Cupu Dalang)
- PERMATA DI TENGAH DANAU (Andi Hutagalung)
- PERSONA (George Arif)
Film
Animasi : KITIK (Ardhira Anugerah Putra)
- 1 LANGKAH (Tika Hilda Wahyu)
- BLACK JOURNEY (Astu Prasidya)
- CULOBOYO MEKITIK (Cak Ikin)
- KERIPIK SUKUN MBOK DARMI (Heri Kurniawan)
- KRAYON (Shela HP)
- MITOS ??? (Sena D Adimasjati)
Film
Daerah : MANIWAK (Ipong Wijaya – PAPUA)
- MENEMBUS LORONG BADAK (Darwin Mahesa – BANTEN)
- PEREMPUAN SASAK TERAKHIR (Sandi Amaq Rinjani – LOMBOK)
Penulisan
Kritik Film : JAKARTA HATI ” Warna-warni WajahJakarta ” (Penulis : Taufiqur Rizal)
- LOVELY MAN ” Hubungan Absurd Ayah dan Anak ” (Penulis : Krisna M Putra)
- ATAMBUA 39 DERAJAT CELCIUS ” Menonton Budaya Menengok Sejarah Menilik Nasionalisme” (Penulis: Krisna M Putra)
- MALAIKAT TANPA SAYAP (Penulis : Arief Kurnia)
- ARISAN! 2 “Potret (Impian) Kehidupan Sosial Modern Indonesia” (Penulis: Imam Santoso)
Penyutradaraan: Teddy Soeriaatmadja (Lovely Man)
- Eugene Panji (Cita-citaku Setinggi Tanah)
- Garin Nugroho (Mata Tertutup)
- Gareth Evans (The Raid)
- Viva Westi (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
Aktor
Pemeran Utama : Donny Damara (Lovely Man)
- Nicholas Saputra (Postcards From The Zoo)
- Reza Rahadian (Test Pack)
- Roy Marten (Dilema)
- Tio Pakusadewo (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
Aktor
(Film Omnibus) : Tim Matindas (Sinema Purnama –
“Kiosk”)
- Daud Sumolang (Parts Of The Heart)
- Dwi Sasono (Jakarta Hati – “Hadiah”)
- Gia Partawinata (Sanubari Jakarta – “Kentang”)
- Tora Sudiro (Kita Vs Korupsi “Selamat Siang Risa!”)
Aktor Pemeran Pembantu : Rio Dewanto (Arisan! 2)
- Butet Kertaredjasa (Soegija)
- Fuad Idris (Tanah Surga, Katanya…)
- Ramon Y Tungka (Cinta Di Saku Celana)
- Ray Sahetapy (The Raid)
Aktris
Pemeran Utama : Jajang C Noer (Mata Tertutup)
Jajang C Noer (mata tertutup) |
- Acha Septriasa (Test Pack)
- Atiqah Hasiholan (Hello Goodbye)
- Nani Widjaya (Ummi Aminah)
- Raihaanun Soeriaatmadja (Lovely Man)
Aktris
(Film Omnibus) : Gesata Stella (Sanubari
Jakarta – “Pembalut”)
- Dominique A Diyose (Kita Vs Korupsi “Selamat Siang, Risa!”)
- Luna Maya (Hi5teria – “Kotak Musik”)
- Revalina S Temat (Kita Vs Korupsi “Aku Padamu”)
- Shahnaz Haque (Jakarta Hati – “Darling Fatimah”)
Aktris Pemeran Pembantu : Adinia Wirasti (Arisan! 2)
- Aida Nurmala (Arisan! 2)
- Christine Hakim (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
- Meriam Bellina (Test Pack)
- Wulan Guritno (Dilema)
Pemeran Pendatang Baru : Annisa Hertami (Soegija)
Annisa hertami (Soegija) |
- Billy Sandy (Negeri 5 Menara)
- Edward Gunawan (Arisan! 2)
- Eka Nusa Pertiwi (Mata Tertutup)
- Putri Moruk (Atambua 39 Derajat Celcius)
Pemeran Cilik : M Syihab Imam Muttaqien (Cita-citaku Setinggi Tanah)
- Lana Nitibaskara (Ambilkan Bulan)
- Maria Resubun (Di Timur Matahari)
- Osa Aji Santosa (Tanah Surga, Katanya…)
- Risjad Aden (Rumah Di Seribu Ombak)
Skenario
: Teddy Soeriaatmadja (Lovely Man)
- Tri Sasongko (Mata Tertutup)
- Satriono (Cita-citaku Setinggi Tanah)
- Viva Westi dan Emha Ainun Nadjib (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
- Daniel Rifki (Tanah Surga, Katanya…)
Tata
Kamera : Yunus Pasolang (Hello Goodbye)
- Matt Flanery & Dimas Imam Subhono (The Raid)
- Teoh Gay Hian (Soegija)
- Gunnar Nimpuno (Atambua 39 Derajat Celcius)
- Ipung Rahmat Syaiful (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
Penyuntingan
Gambar : Gareth Evans (The Raid)
The raid |
- Cesa David Luckmansyah (Negeri 5 Menara)
- Arifin (Modus Anomali)
- Aline Jusria (Republik Twitter)
- Robby Barus (Hello Goodbye)
Ilustrasi
Musik : Djaduk Ferianto (Soegija)
- Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro (Arisan! 2)
- Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro (Garuda Di Dadaku 2)
- Dwiki Dharmawan (Mata Tertutup)
- Andhika Triyadi (Perahu Kertas 1)
Tata
Artistik : Allan T Sebastian (Soegija)
- Ary Juwono (Arisan! 2)
- Timothy D Setyanto (The Raid)
- Wencislaus (Modus Anomali)
- Fauzi (Perahu Kertas 1)
Tata
Suara : Khikmawan Santosa (Modus Anomali)
Modus anomali |
- Aria Prayogi & Fajar Yuskemal (The Raid)
- Khikmawan Santosa (Lovely Man)
- Satrio Budiono & Trisno (Soegija)
- Khikmawan Santosa (The Witness)
Tata
Kostum : Isabelle Patrice (Arisan! 2)
- Musa Widyatmodjo (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)
- Aulia Yogyanti (Postcards From The Zoo)
- Ve Verdinand (Lovely Man)
- Retno Ratih Damayanti (Soegija)
Tata
Rias dan Rambut : Jerry Octavianus (Dilema)
- Darwyn Tse (Arisan! 2)
- Jerry Octavianus (The Raid)
- Cika Landis, Susanti, Tweety (Hi5teria)
- Eba Sheba (Lovely Man)
Efek
Khusus : Eddie Cahyono & Kelik Wicaksono (Ambilkan
Bulan)
- Andi Noviandi (The Raid)
- Onetone Post, Boras Animation, Anjai-Reza (Mama Cake)
- Andi Noviandi (Modus Anomali)
- Gaffer (The Witness)
Desain
Poster : Sarita Ibnoe (Sinema Purnama)
- Jonathan Oh (Jakarta Hati)
- Omar Malkisson (The Raid)
- Diela Maharanie (Postcards From The Zoo)
- (Langit Ke 7)
Lagu
Tema : “Perahu Kertas” – Cipt. Dewi Lestari
(Perahu Kertas 1)
- “Oh Jakarta” – Cipt. Nia Dinata & Ramondo Gascaro (Arisan! 2)
- “Malaikat Juga Tahu” – Cipt. Dewi Lestari (Malaikat Tanpa Sayap)
- “Bogor Biru” – SORE (Modus Anomali)
- “Black Glasses” – Cipt. Soon Mung Hyun (Hello Goodbye)
Piala maya 2012 juga
memberikan penghargaan khusus kepada : Gareth evans, Nani widjaya, & Ira
maya sopha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar