Saya teringat sebuah bit dari salah satu stand-up comedy show-nya Pandji
di Bhineka tunggal tawa, kurang lebih seperti ini : “Aa’ Gatot Brajamusti
adalah ketua Parfi. Sebuah organisasi yang anggotanya (apalagi ketuanya) wajib
minimal main satu film. Aa’ Gatot ini pernah bermain di sebuah film misteri, anda tahu film apa itu? gak ada yang tahu? Nah
disitulah letak misterinya…“. Setelah Film “AZRAX; melawan sindikat penjualan
wanita” ini beredar, bit dari pandji tadi tidak akan lucu lagi (kalah lucu dengan
aksi Aa' Gatot)
AZRAK dibuka dengan sibuknya
kehidupan sehari-hari Aa' gatot Brajamusti. Dia mengajar mengaji, silat, berebut makanan dengan anak-anak, menjadi tempat minta tolong
tetangganya yang kesulitan keuangan, menghajar preman, meladeni
kegenitan gadis-gadis desa, hingga menjawab mengapa nama panggilan Aa’ Gatot
adalah Azrax (dianya juga bingung …). Ada trend di desa tempat tinggal Aa’
Azrak dimana gadis-gadis di desa itu memilih pergi mencari
peruntungan menjadi TKI di luar negeri, tak peduli sudah banyak korban TKI di
desa itu. Persoalan ekonomi yang sulit
membuat mereka selalu terpikat bujuk rayu para makelar TKI. Lalu sebuah berita
di televisi membuat warga kampung perlu datang berbondong-bondong mengadu ke Aa’,
dan memintanya untuk turun tangan membongkar sindikat ini sekaligus memulangkan
anak-anak mereka (Aa’ Gatot Brajamusti for President!).
Masalah buat loe? |
Upaya pencarian menyatukan mereka
(Aa' Azrax-Budi-Ricky) dalam suatu aksi maha dahsyat untuk membongkar sindikat
perdagangan wanita dari Jakarta hingga ke Hongkong. Sepanjang film, kita akan
diajak menikmati bagaimana Aa’ Azrak menghajar para penjahat dengan amat sangat cool. Aa’ Azrax bahkan bisa menghajar
para preman tanpa melangkahkan kakinya yang mengingatkan saya akan aksi Keanu
reeves di film The Matrix. Dia bisa menghajar musuh dengan benda apapun
disekitarnya, walaupun itu sebuah lampu taman. Kerennya Aa' Azrax bisa
dengan cool menghajar preman yang
mengganggunya saat dia minum, tapi gagal menghalau gadis–gadis yang menggodanya saat makan opor jantung pisang (sedih..).
Rentetan aksi Aa’ Azrax (kok
lama-lama geli ya tiap menyebut namanya) dari Jakarta hingga Hongkong membawanya pada
suatu penemuan yang mencengangkan. Dimana, otak besar sindikat ini adalah seorang
yang sangat tak terduga, Ternyata dalang dari semua masalah adalah Mamang! -bahkan walaupun saya berikan spoiler dan
menjelaskannya pun kalian tetap tak bisa menduganya (hilarious)-. Rangkaian
aksi sepanjang filmpun mencapai puncaknya saat Aa’ Azrax menyerbu rumah Mamang. Aksi nekat Aa’ Azrax ini mengingatkan saya akan aksi Iko uwais saat
tinggal sendirian menyerbu apartemen yang dihuni ratusan penjahat di film The raid. Tak hanya adu jotos, Aa’
sampai perlu adu argument maha dahsyat dengan Mamang yang mengingatkan saya adegan Tom
curise Vs Jack Nicholson di film A few goodman. Hingga Aa’ nyaris celaka
gara-gara polisi yang datang terlambat …
yang mengingatkan saya pada film pernikahan dini (saat Agnes monica telat
haid).
Kalo anda jeli nada akan
menemukan penampilan bintang tamu yang menawan “Reza artamevia” yang
mengingatkan saya akan penampilan menggoda Monicca beluchi di film
Malena.
Sebuah film yang inspiratif (saya
juga bisa terinspirasi saat nonton bokep kok) mengingatkan kita akan bahaya laten
sindikat penjualan wanita. Semoga film ini bisa membuat gadis-gadis di seluruh negeri ini
berhati – hati dan berfikir ulang saat memutuskan menjadi TKI apalagi ikut kontes Miss World (#eh...). Film ini juga bisa menjadi sentilan untuk para pemimpin yang hanya bisa berjanji memperbaiki upaya
perlindungan TKI. Mereka seharusnya malu dengan Aa’ Azrax yang menyelesaikan
semuanya dengan turun langsung ke lapangan. Aa’ Azrax membangun citra tak hanya dengan blusukan, tetapi
langsung menghajar pantat para penjahat (minggir Jokowi!). Jika aksi
Aa' tak mengetuk hati para pemimpin, semoga penderitaan para TKI yang
ditampilkan secara gamblang di film ini bisa menggerakkan para pemangku
kekuasaan negeri ini untuk bertindak. Jika itu juga tetap tidak bisa, mereka pasti bisa
merasakan perasaan Nadine Chandrawinata yang dimaki “BEACH!!!” oleh para
preman (HEY LEAVE my beautiful city alone!!!).
…… terhening sesaat sambil menyeka
air mata …..
Sekuel Azrax : Superman Vs Azrax (via @imandita) |
Akhirnya film ini hanya tentang
Aa’. Para penjahat itu muncul hanya agar bisa Aa' bisa pamer action
yang membuat saya harus menabur bunga pada film Merantau, trilogy Merah putih,
dan the Raid. masalah silih berganti datang di sepanjang film, agar Aa ‘ bisa
bertindak dengan bijaksana, bahkan Ricky & Fanny sampai perlu bersitegang –tanpa alasan yang jelas- demi agar Aa'
bisa muncul dan mendamaikannya. Dialog-dialog di film ini dibuat untuk
menguatkan karakter Aa’ yang cool abes, seperti salah satu dialog yang diucapkan Aa' -dan merupakan quote of the year- : "ciluuuuk baa....". Akankah serangkaian kejadian absurd film ini mencapai puncaknya di malam penghargaan film Indonesia, seperti
menang film terbaik FFI? (Alhamdulillah tidak).
Note : Jika pada tulisan di atas anda menemukan kalimat : “adegan
ini mengingatkan saya pada film …” itu saya cuma sekedar mengingat loh, karena
dengan memori-memori bahagia itu, saya bisa bertahan menyaksikan film ini sampai
selesai. *lambai-lambai ke kamera.
Nilai : 0 dari nilai Maks 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar