The movie was fake, the mission was real |
Pada tahun 1978-1980 Iran
mengalami revolusi politik yang merubah bentuk negaran Iran dari Monarki di
bawah kekuasaan Shah Mohammad Reza Pahlavi menjadi Republik Islam dipimpin oleh
Ayatullah Khomeini. Saat itu rakyat Iran
tak puas dengan Shah Mohammad (raja terakhir Iran) yang
dinilai terlalu sekuler, korup dan mau didikte barat. Setelah Shah Mohammad terguling,
Rakyat Iran khawatir, Amerika yang selalu mendukung Shah akan menggulingkan pemerintah Khomaeni dan mengembalikan ke Pemerintah sebelumnya, Hal ini memicu gerakan anti Amerika di sana. Demonstrasi
besar di depan kedutaan besar Amerika di Teheran, berubah menjadi anarkis.
Massa yang terdiri dari para mahasiswa & militant memasuki wilayah kedutaan
dan menyandera lebih dari 50 orang staff kedutaan. Tidak semua, enam staff
kedutaan Amerika berhasil melarikan diri dan berlindung di Kedutaan Besar Kanada.
John Goodman - Alan arkin |
Pemerintah Amerika melalui CIA lalu
bekerja sama dengan Pemerintah Kanada menyiapkan operasi penyelamatan, dan
menunjuk Tony mendez (Ben Affleck) sebagai konsultan operasi. Dari berbagai alternatif metode
pembebasan, Tony justru terinspirasi film Planet of the Apes. Tony
Mendez lalu menghubungi John chambers (John goodman) orang film langganan CIA.
Dari Chambers Tony berkenalan dengan produser film bernama Leseter
siegel (Alan arkin). Mereka lalu menyiapkan project film palsu berjudul Argo,
sebuah film science fiction ala StarWars bersetting timur tengah.
Dengan alasan syuting film, Tony mendez
berhasil memasuki wilayah Iran, dan bertemu 6 staff kedutaan Amerika yang melarikan
diri. Lalu dengan berbagai dokumen palsu, 6 staff ini berbagi peran dalam film
palsu untuk kemudian bisa keluar dari Iran. Semua tidak berjalan lancar, Mereka
harus “senam jantung” saat mobil yang membawa 6 staff kedutaan ini menerobos
kerumunan besar para demonstran, mereka juga harus kucing-kucingan dengan mata-mata Pemerintah Iran, dan berpacu
dengan waktu saat Pemerintah Iran berupaya menyatukan semua foto staff yang
telah dihancurkan untuk mengenali siapa saja staff kedutaan yang telah melarikan
diri.
Aksi mereka sendiri juga hampir terancam
saat Pemerintah Amerika juga berupaya menghentikan aksi Tony dan menyiapkan
operasi penyelamatan pengganti. Aksi kucing-kucingan ini membawa intensitas
thriller film yang disutradarai Ben Affleck makin mengerucut dan memuncak di
akhir cerita.
Saya sendiri buta masalah konflik
Iran Vs Amerika, apakah film ini propaganda amerika atau bukan, (karena semua
cerita diambil dari sudut pandang pemerintah Amerika), yang pasti dari film ini
saya memahami bagaimana Amerika membenci Iran kala itu dan saya memahami bagaimana
marahnya rakyat Iran dengan Pemerintah Amerika. Sebelum menjudge, Film ini sudah mengklaim sebagai DRAMATISASI kejadian nyata yang populer dengan nama The Canadian Caper yang terjadi pada
rentang waktu November 1979 – Januari 1980. Namanya dramatisasi, lupakan soal
keakuratan kronologis cerita.
Pemerintah Iran sendiri cukup
berang dengan keberadaan film ini. Yang perlu acungi jempol sebagai bentuk
protes, Teheran berniat membuat film tandingan. Dengan kualitas film
yang tak pernah mengecewakan, jelas pertarungan film Iran Vs Amerika akan
membawa dampak positif bagi kita para pecinta film. Bukan hanya Iran yang
protes, Pemerintah Kanada, Inggris, dan New Zealand merasa film itu mengecilkan kontribusi Negara mereka
masing –masing kala itu.
Terlepas dari bahasan
politik-benar salah, Ben Affleck sukses membuktikan kepiawaian membawakan drama
thriller. Dia juga berhasil menghadirkan landcape film tahun 70an lengkap
dengan “gambar-gambar usangnya”. Affleck
& David terrio penulis scenario sukses meramu alur, hingga akumulasi thriller bisa
terjadi di akhir film. Adegan-adegan kecil dihadirkan sedemikian rupa dalam
rangkaian editing yang menjadi kekuatan thriller film ini. Sayangnya ketegangan
film ini justru membuat kita tak dekat secara emosional dengan para sandera. Walau Argo, dan
juga sutradaranya pantas menang di Golden globe, tetapi ini bukan film favorit
saya
Nilai : 3 dari
nilai max 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar