Bagi saya sebenarnya film "How To Train Your Dragon" adalah bukan film yang spesial, bahkan saya sedikit terkejut, ketika film ini masuk nominasi "Best Animated features" Oscar 2011. Film ini tampil sederhana, tak berusaha untuk menjadi kompleks, tapi memang menghibur. Lalu ketika film ini laris dari segi finansial, project sekuel pun digulirkan. Dengan cerita awal yang menurut saya punya ruang terbatas,maka sekuel film ini akan hadir mengada-ada untuk bisa melanjutkan cerita atau harus tampil "lebih" dari sekedar film anak-anak. Rupanya How to train your dragon mengambil pilihan kedua.
Film "How To Train Your Dragon 2" mengambil setting waktu 5 tahun setelah film pertama. anak-anak Bangsa Viking di Desa Berk di film pertama telah tumbuh menjadi remaja. Tokoh utama dari film pertama sudah menjadi seorang remaja, Hiccup (Jay baruchel) yang melanjutkan kisah asmaranya bersama Astrid.
Desa Berk berubah, dari masyarakat pemburu naga menjadi "pawang naga". Film dibuka dengan mengajak kita para penonton untuk menikmati asyiknya terbang dengan berbagai manuver dalam permainan mengumpulkan domba-domba yang ditangkap dari naga -sekilas mengingatkan kita akan permainan quidditch dari film Harry Potter-.
Ketika anda bisa mengendarai naga, dunia menjadi sangat tak terbatas, dan di saat dunia menjadi tak terbatas akankah kita hanya berdiam di satu tempat? Tetapi
ketika dunia menjadi sangat tak terbatas, kita makin punya banyak pilihan dalam hidup, dan semakin banyak pilihan dalam hidup, semakin
kita merasa tak tahu apa yang kita mau. Itulah yang dirasakan Hiccup, alih-alih untuk menjelajahi daerah-daerah baru bersama Toothless naganya, Hiccup sebenarnya lari dari konflik dengan sang ayah, Stoick (Gerard butler) yang menginginkan putra semata wayangnya mulai belajar memimpin desanya.
Dalam petualangannya menjelajah daerah baru, Hiccup berjumpa dengan seorang pemburu naga bernama Eret (Kit harington). Dia dan kawanan bajak lautnya bertugas mengumpulkan naga untuk diserahkan ke master naga bernama Drago bludvist (Djimon Honsou) yang punya cita-cita menaklukan seluruh naga di dunia. Hiccup memberikan peringatan ke penduduk Desa Berk, lagi-lagi dia berkonflik dengan sang Ayah. Hiccup berkeinginan untuk berhadapan langsung dengan Drago, sedangkan sang Ayah memberikan perintah untuk bersembunyi.
Kalimat pertama Stoick saat bertemu istrinya |
Lalu pertemuan kembali keluarga kecil Valka-Stoick-Hiccup terjadi di tengah pertempuran dahsyat 2 naga Alpha milik Valka dan Drago.
How to train your dragon 2 tampil mengejutkan, film ini masih tampil mengasyikkan ala seri pertamanya dengan pengembangan cerita lebih dewasa. Film ini salah satu dari sedikit sekuel yang mampu mengembangkan diri dari ide cerita awalnya. Konflik ayah-anak antara Hiccup-Stoick tersaji rapi dan lebih dewasa dibanding film awalnya, lalu masuknya karakter si ibu, Valka menyempurnakannya. Keasyikan dari film pertamanya hadir lebih berlipat-lipat. How to train your dragon 2 mampu memenuhi fantasi kita untuk merasakan serunya terbang bersama naga. Hubungan antara anak-anak desa Berk pun juga makin terasa lebih mengingit komedinya. Dengan berbagai modal ini, sepertinya How to train your dragon 2, tak kesulitan untuk melengang lagi ke nominasi best animated features oscar 2015.
Terakhir, Jangan lewatkan untuk menyaksikan film ini dalam bentuk 3D apalagi dalam versi 4DX
Nilai 3.5/5