Sebagian besar orang setuju film Horor Indonesia yang menjadi biang keladi film Indonesia menjadi dipandang sebelah mata oleh penontonnya. Padahal Indonesia punya karakter horror yang bisa dijual tapi masa sih gak ada yang bisa mengelolanya?. Kita punya film pintu terlarang yang merajai festival film horror eropa – asia, bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari 10 film horror asia terbaik. Dan satu film lagi yang lagi banyak diperbincangkan adalah film pengabdi setan, film ini ternyata lagi hangat dibicarakan di eropa (walaupun hanya sebatas film kelas B), dan disebut-sebut sebagai film horror terbaik Indonesia. Dan aku pun penasaran untuk menontonnya.
Film Pengabdi setan yang disutradarai oleh Siswono Gautama putra bercerita tentang satu keluarga kaya yang ditinggal mati ibu mereka. Sepeninggal ibu mereka, baik tommy maupun kakaknya Rita Melihat kedatangan sosok - sosok hantu di rumahnya, terlebih saat mereka kedatangan pembantu baru. Mengatasi ini si Tommy belajar ke ilmu hitam, dan Rita sibuk mencari dukun, sedangkan si ayah sibuk dengan pekerjaanya. Singkat kata, Ayat kursi pun mengakhiri segala terror.
Konon film ini yang mempelopori horror dengan latar belakang agama Islam, dan formula keberhasilan film ini di pakai di banyak film horror Indonesia bahkan hingga kini. Formula ini diprotes beberapa penonton barat, yang merasa heran bagaimana bisa sesosok monster langsung terbakar hanya karena teriakan Allahu Akbar, atau sebuah bacaan berbahasa arab. Film ini merupakan remake dari film horror barat berjudul phantasm (CMIIW) tapi semua setuju si sutradara film ini punya orisinalitas sendiri, dan tidak menjiplak utuh film aslinya.
Film ini berhasil membangun situasi kengerian dari segi suasana,music, karakter, dan cast. Beberapa scene memang masih tidak bisa diterima dan tidak kontinyu (mungkin factor ZAMAN, saat itu baru tahun 1980) tapi secara utuh jalan cerita film ini terlihat lebih modern dari banyak film horor saat ini. Lihat saja adegan saat si kakak didatangi pacarnya, dimana diawali dengan dentingan piano yang sering dimainkan si pacar, atau tarikan nafas si penjaga kebun yang sudah buat ngeri duluan … dan menurutku walau bukan film horror terbaik Indonesia film ini bisa jadi film horror Indonesia terseram, bahkan lebih seram dibanding film pocong 2 maupun jaelangkung (Nilai 3 dari 5)